BOLASPORT.COM– Baru pertama kali mengunjungi Indonesia, khususnya Yogyakarta, tentu memberi pengalaman tersendiri bagi pebulu tangkis asing. Tidak terkecuali Una Berga.
Pebulu tangkis tunggal putri asal Latvia ini mengaku terkejut dengan lalu lintas Yogyakarta yang padat. Banyak pengguna jalan yang sering melanggar peraturan lalu lintas.
"Saya bingung dengan lalu lintas di sini yang sangat padat. Mereka yang menggunakan jalan juga kadang tidak mematuhi peraturan lalu lintas seperti di traffic light," kata Berga sambil tertawa.
"Ini jadi pengalaman yang unik karena untuk kali pertama saya datang ke Indonesia, khususnya Yogyakarta. Penduduknya ramah. Mereka kerap menyapa dan minta foto bersama," aku Berga.
Menurut Berga, hal tersebut jarang ditemui di negaranya. Penyebabnya cabang olahraga bulu tangkis di Latvia kurang populer.
"Saya tertarik bulu tangkis karena Kakak saya. Dia lebih dulu menekuni olah raga tersebut. Saya lalu mengikutinya saat berusia sembilan tahun. Namun, Kakak saya kemudian berhenti. Kalau saya malah ingin terjun secara profesional," tutur Berga yang mengaku agak kesulitan dengan makanan Indonesia yang menurutnya pedas.
(Baca juga: Kejuaraan Dunia Junior 2017 - Gregoria Raih Medali Emas)
Meski demikian, dia menyukai bakmi goreng khas DI Yogyakarta.
"Makanannya selalu pedas. Saya agak kurang cocok. Tapi, saya tetap mencoba makanan lokal. Saya senang bakmi goreng dan ikan laut," kata gadis berusia 15 tahun ini.
Di usianya yang masih muda, Berga berharap bisa tampil kembali pada Kejuaraan Dunia Junior tahun mendatang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar