Kemenangan Ratchanok Intanon di final Denmark Open 2017, Minggu (22/10/2017), ternyata dilatar belakangi oleh sosok Raja Bhumibol Adulayej.
Intanon mengaku bahwa awalnya ia merasa tak mampu menjuarai Denmark Open 2017 yang berlangsung pada 17-22 Oktober 2017.
Pasalnya selama setahun ini, Intanon belum sekalipun mendapat gelar juara di level superseries.
Selain itu, ia sempat tertinggal di gim pertama saat bertemu dengan Akane Yamaguchi (Jepang) di final, Minggu (22/10/2017).
"Tetapi saya bisa membalikkan keadaan dari 16-19," ujar Intaon seperti dikutip BolaSport.com dari BWF World Superseries.
Pada sisi yang lain sosok Raja Thailand, Raja Bhumibol Adulayej, yang meninggal setahun yang lalu menjadi penyemangat tersendiri bagi pebulu tangkis berusia 22 tahun tersebut.
"Saya hanya berpikir saya harus melakukan yang terbaik dan saya harus menunjukkan yang terbaik untuk negara saya," kata Intanon kemudian.
Thailand menjalani masa berkabung sejak meninggalnya Raja Bhumibol Adulayej yang meninggal pada tahun 2016.
Bahkan hingga setahun setelah kepergian sang raja, Thailand masih mengalami masa berkabung.
(Baca juga: Denmark Open 2017 - Pecah Telur, Pebulu Tangkis Thailand Ini Membuat Bulu Tangkis Indonesia Tampak Makin Terpuruk)
"Jadi saya berpikir saya harus menang," ujar Intanon.
Gelar Denmark Open 2017 pun menjadi milik Intanon setelah menang 14-21, 21-15, dan 21-19 atas Akane Yamaguchi.
(Baca juga: Valentino Rossi dan Colin Edwards Menjelaskan Situasi Saat Kecelakaan Marco Simoncelli di Malaysia)
Kemenangan ini mengakhiri puasa gelar superseries selama tahun 2017.
Intanon akan kembali turun di French Open 2017 yang berlangsung di Paris pada 24-29 Oktober 2017.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | bwfworldsuperseries.com |
Komentar