PBSI kabarnya akan melakukan evaluasi usai Kejuaraan Dunia Junior 2017 yang diselenggarakan di GOR Among Rogo, Yogyakarta usai.
Pelatih dan pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan melakukan evaluasi sebelum mengirim pebulu tangkis ke turnamen Asia.
Dari catatan PBSI, hasil dua gelar juara dunia di final kejuaraan dunia sebenarnya telah mendapatkan penilaian yang positif dari pengurus di PBSI.
Namun, pihak pengurus, terutama pelatih dan bidang pembinaan prestasi meyakini hasil tersebut bisa lebih baik lagi, jika pebulu tangkis junior mampu menjaga emosi, konsentrasi, dan fokus, serta manajemen fisik selama pertandingan.
Lepas dari pertandingan final sesama Indonesia di mana Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari bertemu dengan Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, memberikan apresiasi atas semua hasil yang telah diraih oleh semua pebulu tangkis junior Indonesia.
Namun, Susy juga mengingatkan bahwa semua pencapaian dapat lebih maksimal lagi ketika pebulu tangkis Indonesia lebih mampu bermain fokus, konsentrasi, dan menjaga emosi.
Dia mencatat, sejumlah kesalahan yang terjadi di lapangan, karena kurang maksimalnya fokus, konsentrasi, dan
emosi yang meluap.
"Memang apa yang terjadi di lapangan untuk para pebulu tangkis muda tersebut masih dalam batas yang wajar. Tapi, mereka juga harus tetap belajar. Karena, secara teknis kemampuan bermain setiap pebulu tangkis di pertandingan sama. Hanya tinggal bagaimana menjaga dan manajemen mental," ujar Susy Susanti seperti dikutip Bolasport.com dari Wartakota.
Menurut Susy, pemain harus bisa fokus, berkonsentrasi, dan menjadi emosi, serta fisik.
"Ini akan jadi bahan evaluasi kami untuk persiapan even internasional junior lainnnya dan memberikan contoh bagi calon-calon pebulu tangkis junior lainnya yang ada di pelatnas," ungkap Susy.
Berita ini telah tayang di Wartakota dengan judul: PBSI Evaluasi Hasil Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior)
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | wartakota.tribunnews.com |
Komentar