Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, semakin matang dalam mengarungi persaingan pada turnamen level superseries dan superseries premier.
Setelah kehilangan sosok Nitya Krishinda Maheswari karena cedera, ganda putri Indonesia mulai meracik ganda putri-ganda putri baru, termasuk memasangkan Greysia dengan sang junior, Apriyani pada Piala Sudirman 2017.
Bersama Apriyani, Greysia telah mengantongi dua gelar juara di dua level yang berbeda yakni Thailand Open (Grand Prix Gold) dan French Open (superseries)
(Baca Juga: Persaingan antara Lin Dan dan Lee Chong Wei Belum Berakhir)
Pada French Open, Greysia/Apriyani memastikan gelar setelah menaklukkan ganda putri unggulan sejak babak kedua.
Greysia/Apriyani menundukkan finalis Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) pada babak kedua.
Keduanya diadang ganda putri Jepang peringkat 1 destinasi Dubai 2017, Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto pada babak perempat final.
Lepas dari adangan dua ganda putri Jepang, Greysia/Apriyani harus berhadapan dengan Juara Dunia 2017 asal China, Chen Qingchen/Jia Yifan.
Kemudian di final, keduanya dipertemukan dengan juara Denmark Open 2017 asal Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan.
(Baca Juga: Jelang Seri Pamungkas, Valentino Rossi Bisikkan Resep Kemenangan untuk Dovizioso)
Catatan cemerlan itu menempatkan Greysia/Apriyani sebagai ganda putri kelas dunia saat ini.
Greysia/Apriyani membuat Indonesia kini kembali memiliki harapan lahirnya ganda putri terbaik dunia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | bwfbadminton.com, Bwfworldsuperseries.com |
Komentar