Di dalam raga yang sehat terdapat jiwa yang kuat, beigutlah kiranya yang menggambarkan kondisi para atlet gulat.
Bagaimana tidak? Seorang atlet gulat dituntut memiliki kondisi tubuh yang sehat dan prima termasuk bebas dari masalah kulit.
Karena gulat tergolong olahraga yang memungkinkan dua atlet saling kontak fisik.
"Bahkan (atlet dengan) panu atau kudis itu nggak boleh main. Karena itu menular," ujar Andreas Budi Wirohardjo, Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah.
Menurut Andreas alasan setiap atlet harus menjalani tes kesehatan sebelum bertanding adalah untuk memastikan kesehatan seluruh tubuh atlet.
Sehingga ia tak akan merugikan dirinya sendiri dan juga sang lawan.
Sukoharjo akan menjadi tuan rumah pagi laga pamungkas seri Liga Gulat Jawa Tengah Terbuka 2017 yang berlangsung pada Minggu (12/11/2017).
(Baca Juga: Bersiaplah, Akan Ada Aksi Gulat yang Memanaskan Hartono Mall Solo Baru)
Bertempat di Atrium Hall, Ground Floor Hartono Mall, Sukoharjo, liga ini akan menentukan juara dari 18 peserta yang ada.
Par peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia di antaranya Sumatera Barat, Kutai Kartanegara, Samarinda, Bali, Banteng, Brebes, Kudus, Grobogan, Klaten, dan Solo.
(Baca Juga: Macau Open 2017 - Menang Rubber Game, Wahyu/Ade Susul Ihsan ke Final)
Pertandingan akan dimulai sejak pukul 10.00 WIB dan akan dihadiri oleh pejabat daerah seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Semoga gulat mendapat tempat di masyarakat Sukoharjo dan Jawa Tengah pada umumnya," ujar Andreas pada konferensi pers pada Sabtu (11/11/2017).
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar