Keberhasilan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjuarai China Open 2017 membuat mereka setara dengan dua pasangan ganda putra legendaris Indonesia.
Dengan memenangi China Open 2017, Marcus/Kevin tercatat dua kali secara beruntun menjadi juara pada ajang tersebut.
Gelar China Open pertama diraih pada tahun 2016 dengan mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen, pasangan asal Denmark yang juga menjadi lawan Marcus/Kevin pada final edisi 2017.
(Baca juga: 7 Fakta Menarik Final China Open 2017, Salah Satunya Dicetak 'The Minions' Marcus/Kevin)
Melalui kemenangan itu, Marcus/Kevin pun resmi menyamai pencapaian milik dua pasangan ganda putra legendaris Indonesia, yaitu Candra Wijaya/Sigit Budiarto dan Markis Kido/Hendra Setiawan.
Seperti halnya Marcus/Kevin, Candra/Sigit dan Kido/Hendra juga berhasil dua kali menjuarai China Open secara beruntun.
Candra/Sigit menjadi juara China Open edisi 2004 dan 2005, sedangkan Kido/Hendra pada 2006 dan 2007.
Indonesia juga memiliki dua pasangan ganda putra lain yang sukses memenangi China Open, tetapi masing-masing cuma satu kali menjadi juara.
Mereka adalah Ricky Subagja/Rexy Mainaky pada 1992, serta Rudy Gunawan/Bambang Suprianto pada setahun kemudian.
(Baca juga: China Open 2017 - Marcus Fernaldi Sebut Boe/Mogensen Terbawa Emosi)
Berdasarkan sejarah turnamen China Open, hanya ada dua pasangan ganda putra yang berhasil menjadi juara sebanyak tiga kali beruntun.
Prestasi gemilang itu ditorehkan oleh duet Li Yongbo/Tian Bingyi (China) pada periode 1986-1988 dan pasangan Jung Jae-sung/Lee Yong-dae (Korea Selatan) pada 2008-2010.
Berikut daftar lengkap pemenang nomor ganda putra pada China Open.
1986: Li Yongbo/Tian Bingyi (China)
1987: Li Yongbo/Tian Bingyi (China)
1988: Li Yongbo/Tian Bingyi (China)
1989: Jalani Sidek/Razif Sidek (Malaysia)
1991: Li Yongbo/Tian Bingyi (China)
1992: Ricky Subagja/Rexy Mainaky (Indonesia)
1993: Rudy Gunawan/Bambang Suprianto (Indonesia)
1994: Huang Zhanzhong/Jiang Xin (China)
1995: Huang Zhanzhong/Jiang Xin (China)
1997: Ge Cheng/Tao Xiaoqiang (China)
1999: Ha Tae-kwon/Kim Dong-moon (Korea Selatan)
2001: Zhang Wei/Zhang Jun (China)
2002: Pramote Teerawiwatana/Tesana Panvisvas (Thailand)
2003: Lars Paaske/Jonas Rasmussen (Denmark)
2004: Candra Wijaya/Sigit Budiarto (Indonesia)
2005: Candra Wijaya/Sigit Budiarto (Indonesia)
2006: Markis Kido/Hendra Setiawan (Indonesia)
2007: Markis Kido/Hendra Setiawan (Indonesia)
2008: Jung Jae-sung/Lee Yong-dae (Korea Selatan)
2009: Jung Jae-sung/Lee Yong-dae (Korea Selatan)
2010: Jung Jae-sung/Lee Yong-dae (Korea Selatan)
2011: Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark)
2012: Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark)
2013: Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong (Korea Selatan)
2014: Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong (Korea Selatan)
2015: Kim Gi-jung/Kim Sa-rang (Korea Selatan)
2016: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia)
2017: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia)
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar