Animo pencinta olahraga bola basket Surabaya terhadap CLS Knights Indonesia masih begitu tinggi. Tak heran, sekitar 3.000 orang memadati GOR Kertajaya pada Sabtu (18/11/2017).
Mereka datang untuk menyaksikan laga perdana CLS Knights pada ajang ASEAN Basketball League (ABL) 2017-2018 melawan klub Taiwan, Formosa Dreamers.
Akan tetapi, di sisi lain, laga tersebut menyisakan sebuah persoalan yang menyangkut penjualan tiket.
(Baca juga: ASEAN Basketball League - Insiden Salah Bola di Laga CLS Knights Vs Formosa Dreamers)
Lamanya pengembalian tiket online di loket penukaran membuat sebagian orang harus antre panjang.
Selain itu, jumlah tiket yang dijual di lokasi pun terbatas. Alhasil, sebagian penggemar CLS Knights batal menyaksikan pertandingan.
Terkait masalah tersebut, Managing Partner CLS Knights Indonesia Christopher Tanuwidjaja, meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para penggemar.
"Saya minta maaf atas ketidaknyamanannya kemarin, terutama soal loket penukaran yang lama dan juga terbatasnya tiket sehingga menyebabkan antrean panjang," kata Itop, sapaan akrab Christopher.
"Mungkin ada beberapa penonton yang kesal karena hal tersebut. Ke depannya kami akan memperbaiki ini semua," ucap dia lagi.
Itop pun berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh para penggemar CLS Knights.
"Saat kami menang atau kalah, para fans selalu berada di belakang kami. Untuk itu saya berjanji akan selalu memberikan yang terbaik kepada mereka," ujar Itop.
(Baca juga: CLS Knights Tampil Impresif, Pelatih Formosa Dreamers Berikan Pujian)
Menurut Veto, salah seorang penyiar radio swasta di Surabaya, CLS Knights diibaratkan seperti klub sepak bola Persebaya Surabaya.
Oleh karena itu, wajar jika para penggemar bola basket di Surabaya begitu antusias menyaksikan laga CLS Knights.
Pada laga ABL 2017-2018 selanjutnya, CLS Knights akan bertandang ke markas Singapore Slingers.
Laga melawan Singapore Slingers akan digelar pada 26 November 2017 pukul 15.00 WIB.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | CLS Knights Indonesia |
Komentar