Meski sudah menemukan kesepakatan soal kemungkinan jadwal tanding, kedua promotor petinju Anthony Joshua dan Joseph Parker masih melakukan negosiasi alot terkait pembagian pendapatan laga.
Pihak Joseph Parker menginginkan setidaknya 35 persen dari pendapatan pertandingan yang akan berlangsung pada Maret atau April 2018 itu.
Meski begitu, Eddie Hearn (promotor Anthony Joshua) mengungkapkan kalau permintaan Parker terlalu besar.
Menurutnya permintaan tersebut tidak sebanding dengan kepopuleran Joseph Parker di antara penggemar tinju dunia.
"Kami harus melihat apa yang dibawa petarung ke dalam pot dan di luar TV Selandia Baru, yang sebenarnya tidak banyak, apa yang dia bawa adalah sebuah sabuk juara," kata Hearn dikutip BolaSport.com dari BBC.
(Baca Juga: Bikin Ulah, Conor McGregor Justru Mendapat Dukungan dari Rival di UFC)
"Kami harus menghormati itu, kami harus membayarnya untuk itu, tapi di luar hal itu beberapa pertunjukan terakhirnya belum benar-benar membuat dunia tinju menjadi sorotan."
Meskipun demikian, Eddie Hearn berpendapat Parker seharusnya menerima tawaran tersebut kalau yakin mampu mengalahkan Joshua.
Sedangkan saat mengomentari video provokasi dari Joseph Parker, Eddie Hearn menanggapinya dengan dingin.
"Membuat sebuah konferensi pers di lemari sapu dengan sebuah video yang sepertinya sudah dilakukan oleh anak perempuan saya yang berusia delapan tahun tidak menambah nilai komersial Anda," ujar Eddie.
Pertandingan keduanya direncanakan akan mempertaruhkan empat titel juara dunia kelas berat sekaligus.
Anthony Joshua merupakan juara dunia kelas berat versi WBA, IBF, dan IBO sedangkan Joseph Parker adalah juara dunia kelas berat versi WBO.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar