Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara, Erick Thohir, mengaku bangga dengan terpilihnya Indonesia/Jepang/Filipina sebagai finalis calon tuan rumah bersama ajang FIBA Basketball World Cup 2023 (Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023).
Indonesia/Jepang/Filipina bersaing dengan konsorsium Argentina/Uruguay. Kedua belah pihak telah menyerahkan Host Nation Agreement dan proses bidding pada Rabu (22/11/2017).
Tanggal 22 November 2017 merupakan tenggat waktu penyerahan persyaratan untuk penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023.
"Saya bangga Indonesia bisa menjadi kandidat dua terbesar dalam proses bidding ini," kata Erick yang juga merupakan Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc).
"Kita telah menjawab keraguan FIBA terhadap kesiapan Indonesia yang akan menjadi tuan rumah untuk Asian Games 2018," tutur dia.
Sebelumnya, FIBA Basketball World Cup tidak pernah diselenggarakan di lebih dari satu negara.
Ajang tersebut kali pertama digelar pada 1950, dengan Argentina sebagai penyelenggaranya.
Pada edisi terakhir (2014), FIBA Basketball World Cup diadakan di Spanyol. Adapun pada 2019 mendatang, giliran China yang jadi tuan rumah.
Baca Juga: Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 - Timnas Basket Indonesia Siap Atasi Thailand
Erick menyatakan, terpilihnya Indonesia sebagai calon tuan rumah bersama FIBA Basketball World Cup juga perlu diiringi dengan prestasi.
Pria yang juga menjabat sebagai Presiden Inter Milan itu pun akan berupaya meningkatkan kualitas tim bola basket Indonesia supaya siap berkompetisi secara internasional.
"Momen ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk menunjukkan pada dunia internasional sebagai tuan rumah kejuaraan bola basket yang representatif, serta peluang untuk meningkatkan prestasi bola basket Indonesia."
Indonesia/Jepang/Filipina dan Argentina/Uruguay akan melakukan presentasi akhir di hadapan FIBA Central Board pada 9 Desember 2017.
Pemilihan tuan rumah kompetisi akan diumumkan pada hari yang sama setelah mendapat suara dari Central Board.
Anggota Central Board yang berasal dari negara kandidat tuan rumah tidak dapat memberikan suaranya agar pemilihan tetap independen.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | SEABA |
Komentar