Menpora menyampaikan kembali gagasannya menggelar PON dengan memperpendek waktu pelaksanaan dan tuan rumah bersama.
Menurutnya Dua tahunan dan dua provinsi tuan rumah merupakan sebuah terobosan baru agar infrastruktur olahraga cepat merata di seluruh daerah.
Hal ini disampaikan Kemenpora ketika meninjau perkembangan GOR Basket di Medan, Sabtu (25/11) malam.
Hingga nanti 2020 di Papua, pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 masih berdurasi empat tahunan dan satu provinsi sebagai tuan rumah.
Diharapkan setelah itu ada sebuah percepatan, sehingga waktunya lebih pendek dan tuan rumah makin banyak sehingga pemerataan kesempatan makin cepat didapatkan.
(Baca Juga: Jelang Asian Games 2018, Palembang Gelar Indonesia International Sports Expo)
"Perlu dukungan daerah, gagasan PON dua tahunan dan dua provinsi sebagai tuan rumah bersama diharapkan ada percepatan pembangunan infrastruktur olahraga di daerah," tutur Menpora, Imam Nahrawi seperti dikutip Bolasport.com dari Kemenpora.go.id.
Dengan demikian diharapkan prestasi olahraga makin cepat menanjak dan berkembang," lanjut Menpora.
Sudah ada yang mempersiapkan diri sebagai tuan rumah PON setelah Papua termasuk Sumatera Utara, segera cari terobosan bersama seluruh stakeholder agar ada perubahan waktu pelaksanaan sebagaimana gagasan tersebut.
(Baca Juga: Gol Perdana Spaso Bersama Timnas Dinodai oleh Insiden Tak Patut)
"Saya berharap kita semua dapat duduk bersama untuk kepentingan olahraga. Setelah Papua nanti, semoga dapat dilaksanakan tidak di tahun 2024 tetapi lebih awal di tahun 2022 dengan tuan rumah dua provinsi," ungkap Menpora.
"Dengan demikian infrastruktur akan merata karena tuan rumah pasti memacu, dan dampak lahirnya atlet-atlet baru semakin terbuka lebar di seluruh Indonesia," tutupnya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Kemenpora.go.id |
Komentar