Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, mulai mengundang perhatian berkat kiprah positif mereka dalam beberapa turnamen terakhir.
Sejak kali pertama dipasangkan pada Piala Sudirman 2017, Greysia/Apriyani terus menunjukkan grafik peningkatan dan sanggup meraih gelar juara.
Mereka tercatat juara pada ajang Thailand Open dan French Open, serta menjadi runner-up dalam turnamen Hong Kong Open yang baru selesai kemarin.
(Baca Juga: Duo Mads Akui Marcus/Kevin Lebih Baik dan Berhak untuk Juara Hong Kong Open 2017)
Pencapaian itu membuat pelatih ganda putri nasional, Eng Hian, optimistis Greysia/Apriyani bisa memberikan kontribusi pada ajang yang lebih besar.
"Target tahun depan tentunya akan semakin meningkat dibanding tahun ini. Tahun ini targetnya untuk mendapatkan pola main dan meningkatkan performa Greysia/Apriyani," kata Eng Hian.
"Namun, dengan hasil yang diperoleh sampai turnamen terakhir ini, tentunya targetnya menjadi pencapaian prestasi. Target turnamen terdekat ada All England 2018 dan target utama adalah Asian Games 2018."
Karier Greysia Polii di dunia bulu tangkis sudah terbilang matang.
Sebelum dengan Apriyani, perempuan kelahiran Jakarta itu tercatat pernah berpasangan dengan Vita Marissa dan Nitya Krishinda Maheswari.
Pebulu tangkis usia 30 tahun itu juga menjalani masa gemilang ketika berpartner dengan Nitya.
Hal ini karena di antaranya mampu meraih tiga gelar superseries dan medali emas Asian Games 2014.
(Baca Juga: Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Targetkan Juara di Turnamen Selanjutnya)
Sementara itu, Apriyani merupakan remaja 19 tahun yang berasal dari Kendari, Sulawesi Selatan.
Sebelum berduet dengan Greysia, Apriyani sempat berpasangan dengan Jauza Fadhila Sugiarto dan Rosyita Eka Putri Sari.
Apriyani juga pernah tampil di sektor ganda campuran bersama pemain-pemain seperti Panji Akbar Sudrajat, Agripinna Prima Rahmanto Putra, dan Fachriza Abimanyu.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar