Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, memaklumi pencapaian Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang hanya menjadi runner-up pada Hong Kong Open 2017.
Pada laga final yang berlangsung di Hong Kong Coliseum, Minggu (26/11/2017), Greysia/Apriyani dikalahkan Chen Qingchen/Jia Yifan (China) dengan skor 21-14, 16-21, 15-21.
Eng Hian tak menampik bahwa hasil itu disebabkan karena daya tahan fokus Greysia/Apriyani yang menurun.
(Baca Juga: Duo Mads Akui Marcus/Kevin Lebih Baik dan Berhak untuk Juara Hong Kong Open 2017)
"Kelihatan dari kualitas pukulan mereka tidak sejalan dengan apa yang diperkirakan," kata Eng Hian.
"Saya cukup memahami kondisi ini dengan melihat pertandingan-pertandingan yang mereka lalui dari babak kedua sampai semifinal kemarin. Sangat menguras pikiran dan mental," ujar dia melanjutkan.
Eng Hian berharap kekalahan dari Chen/Jia kemarin bisa menjadi pelajaran berharga bagi Greysia/Apriyani supaya tampil lebih baik pada laga berikutnya.
"Tentunya ini akan jadi pengalaman dan evaluasi buat mereka berdua, terutama untuk Apriyani dalam menghadapi turnamen-turnamen yang ditargetkan pada tahun depan," tutur Eng Hian.
Sejak kali pertama dipasangkan, Greysia/Apriyani sudah mengantongi dua gelar juara.
(Baca Juga: Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Targetkan Juara di Turnamen Selanjutnya)
Titel pertama yakni Thailand Open Grand Prix Gold 2017, dan yang kedua adalah French Open 2017.
Grafik yang sebetulnya terbilang positif itu membuat Greysia/Apriyani diharapkan menjadi pembuka kebangkitan sektor ganda putri.
Eng Hian pun menilai bahwa Greysia/Apriyani bisa diandalkan dalam ajang yang lebih besar seperti Asian Games 2018.
Selain itu, Eng Hian juga menargetkan Greysia/Apriyani untuk meraih prestasi pada turnamen All England Open 2018.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar