Dewan turnamen Grand Slam menerapkan beberapa perubahan peraturan tenis pada musim kompetisi 2018 yang akan mulai berlaku pada Australia Open 2018, 15-28 Januari 2018.
Salah satu peraturan yang menjadi sorotan adalah penerapan shot clock pada setiap pertandingan tenis baik sektor putra (ATP) maupun putri (WTA).
Dengan penerapan shot clock maka tiap petenis akan dibatasi waktu selama 25 detik saat melakukan pukulan pertama atau servis.
Peraturan ini dianggap akan membuat pertandingan di turnamen Grand Slam berjalan lebih intens dan menarik.
(BACA JUGA : Sejumlah Peraturan Baru Akan Diterapkan pada Pertandingan Tenis Mulai 2018)
Peraturan shot clock ini juga sudah diuji coba pada babak kualifikasi US Open 2017 dan ATP Next Gen Finals di Milan.
Meskipun demikian penolakan aturan baru ini justru datang dari dua petenis putra papan atas, Rafael Nadal dan Roger Federer.
"Saya pikir ini bukan merupakan keputusan yang tepat untuk masa depan tenis," ujar Rafael Nadal dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Saya pribadi tidak khawatir sama sekali karena tidak akan bermain sepuluh tahun ke depan. Saya bisa beradaptasi dengan mudah."
Petenis putra nomor satu dunia itu juga berpendapat jika pemain membutuhkan waktu berbeda untuk melakukan servis saat bermain di suhu yang ekstrim.
Di sisi lain, Roger Federer berpendapat jika shot clock 25 detik adalah penyebab utama pemain mengalami kram saat mengikuti ATP Next Gen Finals 2017.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar