Asian Games selalu menyimpan beragam cerita menarik di setiap perhelatannya. Terutama sewaktu Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah untuk pertama kalinya pada tahun 1962.
Di bawah kepemimpinan presiden Soekarno, salah satu pesta olahraga terbesar iniseolah merupakan angin segar bagi Indonesia yang kala itu belum dikenal dunia.
Lalu, apa yang membuat sejarah Asian Games Jakarta 1962 tak terlupakan? Ini dia sejarah Asian Games 2018 1962 di Jakarta seperti dikutip Bolasport.com dari situs resmi Asian Games 2018.
1. Berdirinya Gelora Bung Karno
Sejarah Asian Games Jakarta 1962 selalu dikaitkan dengan berdirinya Gelora Bung Karno.
Banyak orang menilai kalau tanpa adanya Asian Games saat itu, mungkin kita tak akan pernah bisa merasakan berbagai fasilitas olahraga di Senayan hingga sekarang.
Ya, berdirinya Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah mandat dari terpilihnya Indonesia dalam sidang Asian Games Federation (AGF) yang berlangsung di Tokyo pada tanggal 28 Mei 1958.
(Baca Juga: Soal Pembahasan Kontrak Daniel Ricciardo Tidak Ingin Terburu-buru)
Luasnya Kawasan Gelora Bung Karno berdiri di bekas 4 kampung yakni, kampung Senayan, Petunduan, Kebun Kelapa dan Bendungan Hilir.
Keterbatasan teknologi yang bersifat konstruktif dalam menunjang proyek sebesar Asian Games ketika itu, nyatanya sama sekali tidak menyurutkan langkah pesiden Soekarno.
Hal ini terbukti dengan keberhasilannya membangun semua fasilitas tersebut dalam kurun waktu kurang dari 2,5 tahun!
Asian Gameske-4 ini dilangsungkan pada tanggal 24 Agustus 1962 sampai 4 September 1962 dengan jumlah atlet yang ikut serta sebanyak 1460 dari 17 negara di Asia.
2. Prestasi Atlet Indonesia yang Membanggakan
Prestasi Asian Games 1962 tidak hanya berhenti sampai di pengadaan sarana dan pra sarana yang mumpuni.
Dalam ajang ini prestasi atlet Indonesia bisa dikatakan sangat bersinar.
Indonesia sendiri berhasil mengoleksi 21 emas, 29 perak, dan 30 perunggu dengan total 77 medali.
(Baca Juga: Makhluk Langka Bernama Kiper Inggris)
Bulu tangkis menjadi satu-satunya cabang olahraga yang menyumbangkan medali terbanyak.
Tercatat pada saat itu, bulu tangkis menyumbangkan lima medali, dua perak, dan dua perunggu.
Sedangkan di arena balap sepeda, Hendrik Brocks meraih medali emas untuk nomor Individual Open Race sejauh sekitar 190 kilometer dengan catatan waktu 5 jam 58 menit 57,3detik.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | asiangames2018.id |
Komentar