Bertemu rekan sendiri di partai puncak sebuah turnamen ternyata memiliki kesan tersendiri bagi Anthony Sinisuka Ginting.
Pebulu tangkis berusia 21 tahun tersebut harus berhadapan dengan rekan sesama pelatnas, Jonatan Christie, di final Korea Open 2017.
"Saat itu, apalagi pas skor 18-19. Saya tahu tidak ada yang perlu disesali. Saya berdoa kepada Tuhan dan terus bermain," ungkap Anthony seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
"Kemudian saya menyamakan kedudukan menjadi 20 sama kemudian 21-20 dan menang 22-20."
(Baca Juga: Anthony Sinisuka Ginting Bicara Soal Hal Teristimewa di Tahun 2017)
Menurut Anthony, kemenangan saat itu tak lepas dari doa yang terus ia panjatkan kepada Tuhan.
Ia pun selalu percaya dengan kekuatan yang ia miliki.
"Di setiap permainan apalagi bulu tangkis selalu ada yang kalah dan menang. Itulah mengapa terkadang ada rasa tegang saat bertemu rekan sendiri di final," kata Anthony menjelaskan.
Pada final hari Minggu (17/9/2017), Anthony menang dramatis atas Jonatan dengan skor 21-13, 19-21, 22-20 dalam waktu 69 menit.
(Baca Juga: Daniel Ricciardo, Antara Meminta Keseriusan dari Red Bull Atau Pindah ke Tim Lain)
Kemenangan tersebut mengantarkan Anthony kepada gelar juara superseries pertama sepanjang berkarier di level senior.
Ia pun sukses menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang menyabet gelar juara superseries di tahun 2017.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Badminton Unlimited |
Komentar