Laga CLS Knights Indonesia menghadapi juara bertahan Eastern Hong Kong pada pertandingan kandang, Rabu (6/12/2017) meninggalkan cerita pahit bagi skuat asuhan Koko Heru Setyo Nugroho.
Kemenangan yang sudah di depan mata, buyar lewat babak overtime.
Namun, di balik hasil minor tersebut, ada beberapa cerita heroik yang terjadi di kubu CLS Knights.
Salah satunya adalah penampilan Brian Williams yang berhasilkan menorehkan catatan rekor 32 rebound dalam satu gim sepanjang sejarah penyelengaraan ASEAN Basketball League hingga musim ini.
Pemain kelahiran Bronx, New York, tiga puluh tahun silam tersebut sebenarnya bermain dalam kondisi yang tidak fit.
Penyebabnya, Brian sedang menderita flu berat yang mengharuskan dia diinfus sebelum pertandingan melawan Hong Kong Eastern.
Selain itu, cedera ankle yang dideritanya saat menghadapi Formosa Dreamers pada laga perdana CLS Knights masih terus menggangunya.
Setelah kejadian tersebut, ia menolak melakukan XRay dan MRI karena cukup yakin cedera engkel-nya tidak terlalu serius.
Saat tim medis CLS Knights melakukan pemeriksaan, juga tidak tampak terjadi pembengkakan dan tidak terlihat ada yang aneh dari pergerakan engkel kakinya.
Brian pun berkeinginan kuat untuk dapat tampil lagi pada pertandingan selanjutnya.
Namun, sebelum laga gim ketiga melawan Mono Vampire Thailand, pebasket jebolan Universitas Tennessee itu mengeluhkan sakit dibagian engkel-nya.
Hal ini segera di tindaklajuti Manajemen CLS Knights untuk segera memeriksa secara intensif sepulang dari Bangkok. Hal yang mengejutkan, hasil MRI ternyata menunjukkan satu bagian ligament engkel-nya putus total (complete tear).
Meski begitu, kondisi ini tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap tampil membela CLS Knights Indonesia pada pertandingan selanjutnya.
CLS akan menghadapi Singapore Slingers pada gim kandang terakhir 2017, 13 Desember mendatang.
Sikap dan etos profesionalnya membuat tim manajemen dan pelatih bangga.
Meski dengan kondisi yang tidak fit (ligament putus) ditambah flu berat saat melawan Eastern Hong Kong, Brian masih mampu menyumbangkan 14 poin, 32 rebound, enam assist, dan enam blok.
(Baca juga: Livoli Divisi Utama 2017 - Megawati Hangestri dan Keinginan Masuk Timnas Asian Games 2018)
"Ia bagaikan batu karang buat tim ini. Brian juga pemain CLS Knights yang paling stabil dengan kontribusi yang sangat signifikan. Meski dalam kondisi yang tidak fit ia selalu mengeluarkan kemampuan terbaiknya," kata Christopher Tanuwidjaja, Managing Partner CLS Knights.
"Dilapangan ia bermain seperti “Singa”. Meski ia kehilangan tandemnya (Duke), ia tidak gentar sedikit pun. Kami bangga dengan totalitasnya dan berharap ia bersama Duke akan segera pulih secepatnya," ujar Christopher.
Sementara itu, pelatih kepala CLS, Koko Heru Setyo Nugroho menilai Williams sebagao pemain yang cerdas.
"Dia bisa memberikan impact baik saat menyerang maupun saat bertahan. Secara personal, dia sangat baik dan sudah bisa menerima kultur di tim ini sekaligus bisa membaur dengan semua team matenya," aku Koko.
"Berkaca dan juga belajar dari penampilan epic Brian Williams. Kami semua sudah bertekad akan bermain dengan sepenuh hati dan siap main keras di setiap gim selanjutnya. Terima kasih buat para fans yang selalu mendukung CLS Knights in good and bad times," ujar lagi.
Manajemen CLS Knights Indonesia rencananya juga akan mempertimbangkan mengevaluasi penampilan Evan Brock yang dinilai belum memberikan kontribusi maksimal.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | CLS |
Komentar