Walaupun dikenal sebagai salah satu ganda campuran terbaik saat ini, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ternyata memiliki rekor buruk saat tampil di ajang BWF Superseries Finals.
Meski rutin tampil sejak 2011, pasangan yang biasa dipanggil Owi/Butet itu belum pernah sekali pun lolos di fase grup.
Seperti diketahui, turnamen BWF Superseries Finals menggunakan sistem kejuaraan yang berbeda dengan turnamen superseries lain karena menggunakan sistem round robin sebelum masuk ke babak knock-out.
Tontowi/Liliyana sebenarnya berpeluang untuk memutus rekor buruk tersebut pada edisi kejuaraan sebelumnya.
Datang dengan raihan medali emas Olimpiade dan tiga titel turnamen superseries, langkah Tontowi/Liliyana kembali terhenti di fase grup karena Liliyana mengalami cedera.
(Baca Juga: PBSI Rilis Daftar Pemain yang Tampil pada Indonesia Masters 2018)
Kini, berkat dua kemenangan atas Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris) dan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (Malaysia), ganda campuran peringkat tiga dunia itu memastikan tiket semifinal pertama mereka.
"Tadi lega sih karena bisa ke semifinal, poin terakhir itu kan relinya panjang, bisa-bisa 20-20 dan salah sedikit bisa rubber game," ujar Liliyana dikutip BolaSport.com dari situs resmi PBSI.
"Kami juga senang, ini pertama kalinya kami lolos ke semifinal superseries final," aku Tontowi.
Dari diserang, balik menyerang.
Owi / Butet MENANG dua set langsung #DubaiSSFKompasTV https://t.co/3ITaXljpyQ. pic.twitter.com/bZf5M7lZO4
— KOMPAS TV (@KompasTV) December 14, 2017
Tontowi/Liliyana memastikan diri lolos ke babak empat besar setelah meraih kemenangan saat menghadapi wakil Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei jing (21-17, 21-19).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar