Penampilan pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, pada turnamen BWF Superseries Finals 2017 menurun drastis ketimbang tahun lalu.
Alih-alih mengulang pencapaian menembus babak semifinal, tahun ini Praveen/Debby justru gagal lolos dari fase penyisihan grup karena sudah menelan dua kekalahan.
Padahal, pada 2016, Praveen/Debby mampu menyapu bersih kemenangan pada penyisihan grup.
Mereka baru tumbang setelah bertemu pasangan suami istri, Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris), pada babak semifinal.
Kala itu, Praveen/Debby kalah melalui permainan rubber game (19-21, 21-17, 9-21).
Setahun berlalu, hasil yang ditorehkan Praveen/Debby pada BWF Superseries Finals berubah 180 derajat.
(Baca Juga: BWF Superseries Finals 2017 - Kalah Lewat Rubber Games, Praveen Jordan/Debby Susanto Tersingkir)
Satu per satu laga diselesaikan mereka dengan hasil kalah.
Kekalahan pertama Praveen/Debby pada BWF Superseries Finals 2017 terjadi Rabu (13/12/2017).
Bertemu wakil Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, Praveen/Debby kalah dengan skor 13-21, 21-14, 16-21.
Setelah itu, kekalahan kedua Praveen/Debby terjadi ketika bertemu pasangan ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Siwei/Chen Qingchen.
Wakil China itu sukses mengalahkan Praveen/Debby, 21-12, 19-21, 21-16, dalam tempo 51 menit.
(Baca Juga: Meski 'Bermusuhan' Jorge Lorenzo Ternyata Tetap Kagumi Valentino Rossi)
Praveen/Debby masih punya kesempatan untuk menyudahi perjalanan di Dubai dengan meraih kemenangan.
Pada laga terakhir fase penyisihan grup, juara All England 2016 itu akan menjumpai wakil Jepang, Kenta Kazuno/Ayane Kurihara.
Pada 2018, Praveen dan Debby akan berpisah dan memiliki pasangan baru.
Praveen berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti, sedangkan Debby bersama Ricky Karanda Suwardi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | tournamentsoftware.com |
Komentar