Tidak seperti ajang balapan pada umumnya, gelaran 76 Trial Game Asphalt 2017 ini diselenggarakan pada malam hari dan hal ini terjadi karena penyelenggaran ingin memadukan balapan dengan unsur hiburan.
76 Trial Game Asphalt saat ini sudah memasuki seri ketiga (atau yang terakhir) dengan tajuk 'Battle of Champions' yang digelar di Sirkuit Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada 15-16 Desember 2017.
Ketua pelaksana Trial Game Asphalt 2017, Tjahyadi Gunawan, mengaku bahwa pihaknya memang sengaja menggelar balapan pada malam hari karena akan lebih menarik bagi penonton dan juga para pebalap.
"Kami pilih malam karena ingin menyuguhkan elemen entertaiment juga. Tidak hanya nyaman bagi pebalap tapi juga nyaman untuk penonton. Sebab, kami juga padukan dengan pertujukan kembang api dan DJ (Disc Jockey)," kata Tjahyadi.
Meski digelar pada malah hari, Tjahyadi memastikan bahwa tidak akan menguragi keseruan balapan karena sudah disiapkan penerangan dengan kapasitas yang standar untuk menggelar balapan malam hari.
Di sisi lain, Tjahyadi Gunawan juga membeberkan apa yang menjadi perbedaan antara ajang Trial Game Asphalt 2017 ini dengan balapan supermoto lainnya.
Menurutnya, pada event ini lintasan yang digunakan semuanya memakai lintasan aspal, sementara ajang supermoto pada umumnya memadukan aspal dan lintasan tanah.
"Kami lebih rapi dari supermoto. Kalau kami memang sudah adopsi beberapa aturan supermoto di level internasional. Bedanya, kalau supermoto tidak semuanya pada lintasan aspal."
"Semua pakai lintasan aspal agar jika nanti terjadi hujan balapan tetap bisa berjalan," kata Tjahyadi.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar