Pebalap nasional, Gerry Salim, mengakui bahwa ajang Trial Game Asphalt 2017 seri ketiga yang digelar di Sirkuit Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 15-16 Desember 2017 memberikan banyak pelajaran.
Gerry mengambil banyak ilmu baru meskipun selama ini sudah banyak berkiprah di balapan level Asia.
Ajang Trial Game Asphalt menyajikan hal yang berbeda dari event balapan lain. Trial Game Asphalt mirip dengan balap supermoto.
Bedanya, di balap supermoto sirkuitnya kombinasi aspal dan sirkuit cross, sementara di Trial Game Asphalt semuanya aspal.
Bagi Gerry, balapan di lintasan aspal tentu bukan hal yang sulit, namun tantangan di Trial Game Asphalt ini berbeda.
"Saya banyak belajar juga dari ajang Trial Game Asphalt 2017. Di sini lintasannya ada jumping dan susah ditebak jalurnya seperti apa," kata Gerry.
(Baca juga: BWF Superseries Finals 2017 - Gara-gara Strategi Lob Panjang Marcus/Kevin, Pelatih Ditegur Wasit)
Saking antusiasnya, juara Asia Road Racing Championship (ARRC) 2017 ini berharap event Trial Game Asphalt bisa berlanjut untuk tahun depan.
"Asalkan tidak berbarengan dengan event balapan di Asia atau jadwalnya tidak mepet, Insya Allah tahun depan saya akan ikut lagi. Jadi, saya harapkan Trial Game Asphalt bisa digelar lagi pada 2018," tutur Gerry.
Gerry hanya ikut pada seri ketiga Trial Game Asphalt 2017. Pebalap asal Surabaya ini harus absen pada dua seri sebelumnya karena harus fokus untuk tampil pada ARRC 2017.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar