Tim Thomas Indonesia diprediksi akan menjadi tim favorit ketika kejuaraan beregu ini digelar pada 20-27 Mei 2018 di Bangkok, Thailand.
Hal tersebut dilihat dari prestasi yang ditorehkan pasangan ganda putra nasional, Marcus Fernadi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, yang meraih tujuh gelar superseries sepanjang musim kompetisi 2017.
Selain itu, Indonesia juga menambah amunisi dengan kembalinya Hendra Setiawan ke pelatnas, Cipayung, Jakarta mulai 2018.
Hendra sebelumnya mengaku siap bergabung jika Indonesia membutuhkan jasanya untuk memperkuat Piala Thomas.
"Selama saya masih dipercaya oleh pelatih, saya siap untuk kembali ke timnas, mengingat tim Piala Thomas akan memulai persiapan sejak Januari," kata Hendra seperti dilansir Bolasport.com dari badmintonplanet.
Hendra juga menjelaskan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki banyak pemain ganda putra berkualitas. Namun, banyak pemain yang belum stabil.
"Saya pikir Indonesia memiliki banyak pemain ganda putra yang baik. Namun, mereka tidak cukup stabil, kecuali Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo," ucap peraih medali emas Olimpiade Bejing 2008 bersama Markis Kido ini.
Hendra sebelumya, mengundurkan diri dari pemusatan latihan nasional (pelatnas) pada 1 Desember 2016 dengan alasan ingin memberi kesempatan kepada pemain-pemain muda.
(Baca juga: Rahasia Marcus Fernaldi Lawan Cedera di Partai Final)
Selama 2017 dia bertandem dengan Tan Boon Heong (Malaysia).
Sejak bertandem dengan Tan pada awal 2017, Tan/Hendra tercatat total sudah mengikuti 18 turnamen.
Dari 18 turnamen tersebut, performa mereka terhitung oke. Tan/Hendra menembus final Australia Terbuka dan semifinal China Masters.
Mereka mengakhiri musim kompetisi 2017 dengan menempati peringkat ke-21 dunia dalam kurun waktu satu tahun.
Piala Thomas telah digelar sebanyak 29 kali. Namun, hanya lima negara yang meraih titel juara sejak 1949, termasuk Indonesia, China, Malaysia, Jepang, dan Denmark.
Di antara lima negara yang telah mencicipi gelar juara, Indonesia tercatat sebagai negara yang paling banyak meraih gelar (13 titel), disusul China (9 gelar) dan Malaysia (5 gelar).
Sementara itu, Jepang dan Denmark masing-masing menjadi kampiun pada 2014 dan 2016.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badmintonplanet.com |
Komentar