Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Chris Froome, Salbutamol, dan Kasus-kasus Sebelumnya

By Aprelia Wulansari - Jumat, 22 Desember 2017 | 11:52 WIB
Atlet sepeda asal Inggris, Christopher Froome, merayakan kesuksesan menjuarai Tour de France, Minggu (24/7/2016).
MANTEY STEPHANE/POOL/AFP
Atlet sepeda asal Inggris, Christopher Froome, merayakan kesuksesan menjuarai Tour de France, Minggu (24/7/2016).

Chris Froome (Inggris) telah menjadi ikon balap sepeda dunia. Namun, status kebintangannya mendadak diragukan setelah sampel urine miliknya positif mengandung salbutamol.

Sampel urine yang diambil ketika Chris Froome tampil di Vuelta a Espana, September 2017 itu, menunjukkan kadar salbutamol di atas ambang batas.

Kadar salbutamol yang diperbolehkan WADA (Badan Anti Doping Dunia) adalah 1.000 nanogram per mililiter, sedangkan kadar salbutamol dalam sampel urine Froome ditemukan sebanyak dua kali lipat, 2.000 nanogram per mililiter.

Pebalap tim Sky ini pun menyatakan bahwa dia menggunakan salbutamol untuk pengobatan asma yang dideritanya. Ya, pebalap sepeda asal Inggris berusia 32 tahun ini memang mengidap asma dan kerap menggunakan inhaler yang mengandung salbutamol guna mengobati penyakitnya tersebut.

Hingga saat ini, belum ada kepastian tentang hukuman atau perkembangan dari kasus Froome.

Sementara itu, kasus penggunaan salbutamol bukanlah hal baru di dunia balap sepeda.

Salbutamol adalah substansi yang bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui inhaler atau suntikan. Penggunaan salbutamol dilakukan menanggulangi asma karena zat ini berfungsi memperlebar jalur udara ke paru-paru bagi penderita asma.

(Baca juga: Saina Nehwal: Aturan Baru BWF Pengaruhi Kebugaran Pemain)

WADA mengizinkan penggunaan salbutamol melalui inhaler untuk pengobatan asma dan pemakaian dengan cara ini dianggap bukan untuk meningkatkan performa atlet.

Akan tetapi, beberapa pebalap sepeda malah memiliki kadar salbutamol yang melebihi standar WADA. Hasilnya, para pebalap sepeda ini mendapatkan hukuman tak boleh berkompetisi.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : The Mirror, Cyclingnews
REKOMENDASI HARI INI

Dampak Inter Miami Gagal Juara MLS 2024, Lionel Messi Bisa Dilatih Xavi Musim Depan

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
PSM
10
17
7
PSBS Biak
10
15
8
Persik
10
15
9
Arema
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X