Fitur permainan Fantasy Premier League (FPL) jadi magnet tersendiri bagi para penikmat sepak bola Liga Inggris.
Permainan ini membuat keseruan tersendiri tiap pekan atau gameweek Liga Inggris.
Para pemain atau yang sering disebut dengan manajer harus menyiapkan strategi tersendiri tiap pekannya.
Seringkali permasalahan-permasalahan umum dihadapi oleh manajer tiap gameweek.
(Baca Juga: Pemain yang Pantas Jadi Spekulasi FPL untuk Gameweek 19)
BolaSport.com mencoba mengumpulkan permasalahan-permasalahan umum yang kerap dihadapi oleh para manajer FPL:
1. Bingung Memilih Kapten
Kapten merupakan salah satu aspek yang paling dalam FPL.
Sebab, poin dari sang kapten akan dilipatgandakan.
Oleh karena itu pemilihan kapten jadi bagian yang sering membuat para manajer pusing untuk menentukan kapten tiap gameweek.
2. Bingung Kapan Memakai Chip
Pada FPL musim 2017-2018, terdapat 4 chip yang dapat digunakan oleh para manajer.
Chip tersebut antara lain wild card, bench boost, free hit, triple captain.
Pemilihan waktu untuk menggunakan chip ini seringkali membuat "galau" para manajer.
Sebab, chip-chip tersebut hanya bisa digunakan satu kali. Sehingga butuh waktu dan prediksi yang tepat untuk mengambil keputusan tersebut.
3. Pemain dalam Tim FPL Saling Bertemu
Kondisi ini juga seringkali membuat bingung para manajer FPL.
Kondisi ini terjadi ketika pemain dalam skuat FPL saling bertemu (dalam banyak kasus bek/kiper bertemu penyerang/gelandang).
Sebagai contoh, saat Arsenal dan Liverpool bertemu, para manajer memasang Mohammed Salah sedangkan bek yang kita pilih adalah Sead Kolasinac.
Yang membuat galau adalah, para manajer ingin mendapatkan poin dari penyerang namun di sisi lain, ingin juga sang kiper mendapatkan poin cleansheet.
Keadaan ini membuat para manajer harus mengambil keputusan akan memainkan kedua pemain bersamaan atau mencadangkan salah satunya.
4. Pemain Mendulang Poin Setelah Dijual
Mungkin keadaan ini jadi permasalahan yang paling sering dialami oleh manajer FPL di seluruh dunia.
Karena penampilan inkonsisten, para manajer sering dibuat galau dengan keputusan menukar pemain.
Entah konspirasi atau takdir, seringkali para pemain yang baru saja dibuang karena dalam beberapa gameweek tak meraih poin yang bagus, justru mendulang poin setelah dijual.
Sebagai contoh, sebelum melawan West Brom, Romelu Lukaku dalam beberapa gameweek gagal mencetak gol, keadaan tersebut membuat para manajer membuang Lukaku sebelum laga melawan West Brom dan menggantinya. Namun setelah dijual, Lukaku justru berhasil mencetak gol ke gawang West Brom.
Kondisi tersebut membuat para manajer seringkali sakit hati.
(Baca Juga: 5 Kandidat Kapten dan Pemain Unggulan FPL Gameweek 19)
Editor | : | Bagaskara Setyana Adhie Perkasa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar