Promotor, Eddie Hearn, menggambarkan Anthony Joshua sebagai "tiket emas" tinju kelas berat.
Sebagai petinju yang digambarkan layaknya "tiket emas" setiap lawan yang potensial perlu untuk menjajal bertarung dengan Joshua.
Terlebih beberapa waktu lalu, Joshua yang menjadi juara WBA, IBO, dan IBF pada 2018 menargetkan untuk manyatukan semua devisi.
Hal ini mau tidak mau harus menantang lawan seperti Joseph Parker (pemegang sabuk WBO) dan Deontay Wilder (pemegang sabuk WBC).
Saat ini pertarungan penyatuan kelas berat antara Joshua dan Parker telah dinegosiasikan, namun belum ada tanggal pasti akan dilangsungkan.
(Baca Juga: Ini Peringkat Indonesia dalam Hal Perolehan Gelar Superseries Sepanjang Tahun 2017)
Pembicaraan dengan Parker pun diakui Hearn lebih sering dilakukan dibandingkan ke Wilder.
"Kami telah berbicara dengan Wilder. Seperti yang dikatakan AJ, dia menginginkan semua sabuknya. Dia ingin menjadi raja divisi yang tak terbantahkan," kata Hearn dikutip BolaSport.com dari Boxingscene.
"Penyatuan semua divisi menjadi tujuan Anthony. Maka dia hanya perlu memenangkan dua sabuk lagi yang kini dimiliki Wilder dan Parker," sambung Hearn.
Hearn pun menyebutkan beberapa tangal-tanggal potensial untuk melakukan pertarungan.
"Kami melihat pada tanggal 24 Maret, 31 Maret, dan 7 April sebagai tanggal potensial untuk pertarungan Anthony berikutnya,"
"Bisa dilakukan di London atau Wales, bahkan tempat dan kota lain di seluruh Eropa," ujar Hearn.
(Baca Juga: Lee Chong Wei Jelaskan Kriteria Tunggal Putra yang Berhak Ikuti Kejuaraan Beregu Asia 2018)
Selain menyebutkan tanggal, Hearn mengungkapkan kesepakatan dengan Parker semakin mendekati kesimpulan.
"Kami ingin pertarungan unifikasi segera dilakukan. Kami pun mendekati kesepakatan dengan Parker, meski sampai sekarang belum selesai," kataHearn.
Hearn berharap rencana pertarungan unifikasi Johsua bisa diumumkan mulai awal 2018.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar