Absennya Conor McGregor dari arena pertarungan UFC selama lebih dari satu tahun mendorong petarung Rusia, Khabib Nurmagomedov, angkat bicara mengenai keabsahan gelar juara McGregor.
Menurut Khabib Nurmagomedov, gelar juara kelas ringan Conor McGregor seharusnya sudah dicabut sejak lama karena pasca-kemenangan pada November 2016, McGregor tak lagi berusaha untuk mempertahankannya.
Petarung asal Republik Irlandia berusia 29 tahun itu mencapai puncak divisi kelas ringan pada November 2016, tepatnya setelah mengalahkan Eddie Alvarez pada acara utama UFC 205.
(Baca Juga: 2 Wakil Indonesia yang Jadi Nomor 1 Dunia sampai Akhir 2017)
Kemenangan TKO pada putaran kedua atas Alvarez membuat McGregor mengklaim sabuk UFC ketiganya dan menjadi petarung pertama dalam sejarah UFC yang memegang dua gelar secara bersamaan.
"Jika dia tidak mengalami cedera dan tidak membela sabuknya selama lebih dari satu tahun, maka itu sangat buruk," kata Nurmagomedov dikutip BolaSport.com dari Express.
"Saat Anda juara dan Anda tidak mengalami cedera, Anda harus mempertahankannya. Saya menyukai bagaimana Georges St-Pierre bertindak dalam situasi yang sama," kata Nurmagomedov lagi.
Lebih lanjut, Nurmagomedov menilai McGregor seharusnya merelakan sabuk juaranya jika dia benar-benar seorang juara sejati.
"Conor tidak membela ikat pinggangnya. Saya bahkan tidak tahu kapan dia akan melakukan itu. Dia memiliki nama dan hal itu memang menguntungkan dia," kata Nurmagomedov.
(Baca Juga: Peringkat Bulu Tangkis Dunia - Mundur dari BWF Superseries Finals 2017, Pebulu Tangkis Ini Turun Posisi)
Andai McGregor berani melepas gelarnya, menurut Nurmagomedov orang yang pantas menggantikan The Notorious adalah Tony Ferguson.
"Tony seharunya menjadi juara sesungguhnya," ucap Nurmagomedov.
McGregor belum menginjakkan kaki di Octagon sejak kemenangannya melawan Alvarez.
Hal ini membuat sebagian petarung di kelas ringan merasa frustasi.
Petarungan yang kini menanti Conor McGregor adalah sebuah laga penyatuan melawan juara ringan sementara, Tony Ferguson.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar