Mimpi besar diusung atlet difabel Indonesia, Suparni Yati, jelang Asian Para Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta, 6-13 Oktober tahun depan.
Suparni, yang merupakan pemegang rekor Asia baru untuk nomor tolak peluru F20 putri, bertekad tampil pada pesta olahraga atlet-atlet difabel se-Asia empat tahunan tersebut.
Suparni punya bekal bagus untuk merealisasikan misinya itu.
Pada ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, Suparni tak cuma sekadar meraih medali emas bagi kontingen Indonesia.
Lebih dari itu, atlet atletik difabel itu juga memecahkan rekor Asia milik Nursuhana binti Ramlan (Malaysia) yang dibuat pada 2012.
(Baca Juga: 2 Wakil Indonesia yang Jadi Nomor 1 Dunia sampai Akhir 2017)
Saat berlaga di Stadion Bukit Julil, 20 September lalu, Suparni mencatat jarak tolakan sejauh 11,03 meter.
Catatan itu melampaui hasil yang dibukukan Nursuhana pada Paralimpik London 2012 yakni 10,71 meter.
Mengulik sedikit tentang pemecahan rekor Asia, Suparni menyebut sang bapak angkat, Jasman, memiliki peran besar terhadap prestasinya tersebut.
"Saya sudah mencoba mengangkat bola besi peluru itu sejak duduk di bangku sekolah dasar," kata Suparni yang dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
(Baca Juga: Peringkat Bulu Tangkis Dunia - Mundur dari BWF Superseries Finals 2017, Pebulu Tangkis Ini Turun Posisi)
"Bapak angkat, yang memang dekat dengan keluarga saya, yang mengajak saya untuk berlatih sampai akhirnya saya bisa ikut Pekan Olahraga Daerah di Bengkalis, Riau tahun 2009," ucap Suparni lagi.
Pasca-meraih medali emas di Malaysia, Suparni berjanji akan terus berlatih dan berusaha.
"Medali emas di ASEAN Para Games 2017 belum membuat saya puas. Saya mau mendapatkan prestasi yang lebih tinggi lagi," tutur Suparni.
"Semoga nanti bisa berkompetisi di Asian Para Games 2018 yang digelar di Indonesia dan Paralimpiade 2020 di Tokyo," kata Suparni melanjutkan dengan nada optimistis.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar