Badminton World Federation (BWF) atau Federasi Bulu Tangkis Dunia akan memberlakukan aturan baru tentang servis yang akan dimulai pada musim turnamen 2018.
Pada aturan baru tersebut, dijelaskan bahwa jarak shuttlecock berada di bawah 1,15 meter dari permukaan lapangan.
Sebelumnya, aturan servis yang lama hanya menyebutkan jarak shuttlecock harus berada di bawah pinggang pemain saat pertama kali dipukul (servis).
Peraturan baru tersebut akan diuji kali pertama pada turnamen All England yang digelar di Inggris pada Maret mendatang dan juga pada turnamen-turnamen bergengsi lainnya seperti Piala Thomas dan Uber di Bangkok (Thailand) dan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.
(Baca Juga: 2 Wakil Indonesia yang Jadi Nomor 1 Dunia sampai Akhir 2017)
Semua turnamen yang masuk ke dalam Grade 1, kecuali Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior, akan sepenuhnya menggunakan aturan baru ini juga.
BWF menyediakan seperangkat deteksi kesalahan servis baru ini karena aturan masih dalam tahap pengembangan.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Planet, alat tersebut tidak mengandalkan teknologi modern seperti detektor sinar laser atau sensor untuk mengukur jarak dan ketinggian.
Namun, pendeteksi tersebut terbuat dari steker logam dilengkapi plastik transparan dan memiliki garis hitam yang menunjukkan jarak 1,15 meter dari tanah.
Pendeteksi tersebut tentu saja masih tidak terlepas dari kesalahan.
Alat tersebut juga akan membuat service judge harus melihat melalui plastik transparan untuk memastikan raket pemain tidak melebihi garis hitam.
Sementara itu, BWF telah berjanji untuk menyediakan perangkat yang memadai untuk asosiasi bulu tangkis di setiap negara pada Januari 2018.
Dengan demikian, masing-masing negara bisa menerapkan peraturan baru tersebut.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badmintonplanet.com |
Komentar