Kemampuan Roger Federer untuk tidak melibatkan emosi dalam setiap pertandingan adalah kunci mengapa petenis Swiss ini menjadi salah satu pemain terbesar sepanjang masa.
Hal tersebut disampaikan mantan pelatih Federer antara tahun 2010 dan 2014, Paul Annacone.
Roger Federer memiliki 19 Grand Slam hingga tahun 2017 dan dua di antaranya diraih saat berusia 36 tahun.
Legenda Swiss tersebut mengalahkan rekor dari pemain lain yang pernah dilatih oleh Annacone, Pete Sampras dan Tim Henman.
(Baca Juga: Alat Pendeteksi Kesalahan Servis untuk Musim Turnamen 2018 Ternyata Jauh dari Kata Sempurna)
Annacone lantas mengungkapkan mengapa Federer mampu mengoleksi belasan gelar di usianya yang memasuki pertengahan 30-an.
"Ketiganya (Federer, Sampras, dan Henman) memiliki pemahaman yang menakjubkan tentang keahlian mereka sendiri," kata Annacone dikutip BolaSport.com dari Express.
"Tidak hanya itu, mereka juga tahu apa yang terbaik untuk mereka dan terus berusaha pada situasi yang paling penuh tekanan untuk menang atau kalah."
Paul Annacone menambahkan jika petenis yang pernah dilatihnya tersebut mampu meredam emosi saat merasakan kekalahan.
(Baca Juga: Rafael Nadal Menarik Diri dari Kejuaraan Tenis Dunia 2017)
"Saat kalah, mereka sangat pragmatis tentang hal itu karena mereka mencoba menggunakan kekuatan terbesar mereka saat tampil," kata Paul Annacone.
"Mereka mencintai kemenangan dan rasa sakit karena kekalahan yang pahit. Akan tetapi mereka juga memiliki kemampuan meredam semua emosi yang dimiliki."
Pada musim turnamen 2017, Roger Federer tampil apik dan berhasil menjadi tunggal putra nomor dua terbaik di dunia dengan koleksi 9.605 poin.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar