Peraturan baru diberlakukan Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) kepada para pemain papan atas untuk kalender kompetisi 2018.
Aturan tersebut berlaku kepada 15 pemain tunggal pada nomor tunggal putra dan putri, serta 10 pasangan ganda pada nomor ganda putra, putri, dan campuran.
Sejauh ini, regulasi anyar tersebut sudah mengundang respons pro-kontra dari sejumlah pemain, terutama pada nomor tunggal putri.
Carolina Marin (Spanyol) dan Saina Nehwal (India) dengan tegas menyatakan aturan tersebut akan membuat jadwal bermain menjadi sangat padat, sementara rekan senegara Nehwal, Pusarla Venkata Sindhu, memilih bersikap netral.
(Baca Juga: Lin Dan Didenda Ratusan Juta Gara-gara Pakai Raket Merek Yonex)
Sindhu mengatakan bahwa tidak ada gunanya membicarakan regulasi yang sudah ditetapkan.
"Peraturan dan jadwal sudah keluar. Kami tidak bisa mengatakan kami tidak akan bermain. Tentu saja jadwal menjadi sangat sulit dengan adanya turnamen besar seperti Kejuaraan Dunia, Asian Games, dan Commonwealth Games pada 2018," kata Sindhu yang dikutip BolaSport.com dari First Post.
"Jika sudah begitu, saya akan memilih dan memilah turnamen dengan lebih jeli bersama dengan pelatih," ujar Sindhu lagi.
Lebih lanjut, Sindhu menolak memberi komentar terkait usulan sejumlah pemain untuk menerapkan turnamen Grand Slam seperti pada cabang olahraga tenis.
"Saya tidak bisa berkomentar banyak. Pemain memiliki persiapan berbeda saat akan mengikuti sebuah turnamen. Beberapa turnamen mungkin penting bagi orang lain, sementara tidak cukup penting untuk saya. Begitu juga sebaliknya," kata peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | firstpost.com |
Komentar