Perjalanan karier tunggal putri asal Jepang, Nozomi Okuhara, di dunia bulu tangkis terbilang tak mudah.
Pasalnya, cedera selalu mengintai perempuan bertubuh mungil ini.
Sebelum menjadi juara dunia pada 2017, Nozomi Okuhara hanya meraih satu gelar superseries di Australia Open 2017.
Saat itu Okuhara menang atas rekan senegaranya, Akane Yamaguchi, dengan skor 21-12, 21-23, 21-17 dalam waktu 67 menit.
Sementara itu, sepanjang Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 Okuhara pun harus melewati pertandingan panjang sejak babak perempat final melawan Carolina Marin (Spanyol).
(Baca Juga: Mantan Pelatih Taufik Hidayat Dikabarkan Mundur karena Isu Gaji, Ini Bantahan Federasi Bulu Tangkis India)
Tercatat Nozomi Okuhara menang 21-18, 14-21, 21-15 dalam waktu 93 menit.
Di semifinal Okuhara melewati pertandingan berdurasi 73 menit melawan tunggal putri India, Saina Nehwal.
Pada partai final, Nozomi Okuhara harus berjumpa dengan rekan senegara Nehwal, Pusarla V. Sindhu.
"Saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi dan saya merasa kami berada di tempat antah berantah saat kami memasuki pertandingan final," kata Okuhara seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
Perjuangan Okuhara pun berbuah manis setelah melewati pertandingan alot di final dengan menang 21-19, 20-22, 22-20 dalam waktu 110 menit.
Gelar juara dunia tunggal putri 2017 pun menjadi pengobat lelah yang sangat istimewa bagi Nozomi Okuhara.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | bwfbadminton.com, Badminton Unlimited |
Komentar