Regulasi baru diberlakukan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) kepada para pemain papan atas pada kalender kompetisi 2018.
Aturan baru tersebut akan mewajibkan para pebulu tangkis papan atas minimal mengikuti 12 turnamen dalam satu musim.
Jika tidak memenuhi regulasi tersebut, pemain akan mendapatkan sanksi dari BWF.
Aturan tersebut berlaku untuk 15 pemain tunggal dan 10 pasangan ganda penghuni peringkat teratas dunia.
(Baca Juga: Dibekap Lebih Banyak Cedera pada 2017, Pemain Ini Ingin Ambil Jeda Bermain Musim Depan)
Menanggapi regulasi baru tersebut, Lee Chong Wei berpendapat bahwa bermain minimal 12 turnamen dalam setahun akan menjadi beban besar untuk pemain seusianya.
"Selain 12 turnamen, saya harus bermain di Asian Team Championship, Commonwealth Games, Thomas Cup, Asian Championship, Asian Games, World Championship, dan Superseries Finals."
"Ini akan membuat saya bermain sebanyak 19 turnamen sepanjang 2018," kata pemain berusia 35 tahun itu dikutip BolaSport.com dari Badminton Planet.
"Jika saya masih berusia 25 tahun, ini tidak akan menjadi masalah bagi saya. Tetapi, di usia saya yang telah berkepala tiga, terasa sangat sulit untuk memainkan 19 turnamen dalam setahun," kata Lee Chong Wei.
Peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu pun mengaku telah berbicara kepada BWF dan meminta pembebasan.
(Baca Juga: Pelatih Kepala Nasional India Apresiasi Pencapaian Anak Asuhnya pada Musim 2017)
"Saya telah berbicara dengan BWF dan telah meminta pembebasan. Saya harap mereka mempertimbangkan permintaan saya," ujar tunggal putra andalan Malaysia ini.
Sementara pada musim kompetisi 2018, Lee memiliki tiga fokus utama yakni ingin memenangkan Commonwealth Games, Asian Games, dan Piala Thomas.
Sedangkan untuk turnamen lainnya, Lee Chong Wei akan membuat keputusan setelah diskusi lebih lanjut dengan pelatih.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Badmintonplanet.com |
Komentar