Regulasi baru yang diberlakukan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait pemain top dunia harus ikut 12 turnamen pada 2018 memicu pro dan kontra.
Di India, aturan anyar BWF ini bahkan menuai kritik langsung dari pelatih dan pebulu tangkisnya.
Pelatih kepala India, Pullela Gopichand menyatakan diri tidak setuju dengan aturan 15 pemain tunggal dan 10 pasangan ganda teratas dunia harus mengikuti minimal 12 turnamen.
"Saya tidak setuju dengan apa yang mereka (BWF) ingin terapkan, yakni pemain harus ikut banyak turnamen," kata Gopichand dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
(Baca Juga:Dibekap Lebih Banyak Cedera pada 2017, Pemain Ini Ingin Ambil Jeda Bermain Musim Depan)
"Ada pemain yang cedera, penampilannya belum konsisten dan itu tidak membantu meningkatkan kualitas pemain karena harus terus memaksakan diri untuk tampil pada banyak turnamen," lanjut pelatih berusia 44 tahun itu.
Sementara itu, pemain tunggal putri India, Saina Nehwal, juga mengecam BWF karena memberlakukan aturan yang menurutnya keliru.
Bermain minimal 12 turnamen dalam setahun akan membuat jadwal pada musim 2018 sangat padat.
"Jika saya adalah Presiden BWF, saya akan mengikuti pola turnamen seperti tenis yang memiliki empat atau lima even besar seperti Grand Slam dengan banyak hadiah," kata Nehwal.
(Baca Juga: Menurut Saina Nehwal, Regulasi Baru BWF Bisa Lunturkan Dominasi Pemain)
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Badmintonplanet.com |
Komentar