Gelaran Australian Open 2017 terasa sangat istimewa bagi petenis asal Swiss, Roger Federer.
Pasalnya, trofi Australian Open 2017 merupakan gelar turnamen grand slam pertama yang diraih Roger Federer setelah 5 tahun absen menjadi kampiun pada kompetisi tenis level tertinggi itu.
Perjuangan Federer menjadi juara Australian Open 2017 pun dapat dikatakan cukup berat karena harus melewati beberapa petenis top dunia.
Bahkan Roger Federer harus menghadapi seteru abadinya, Rafael Nadal, pada partai final yang berakhir lima set, 6-4, 3-6, 6-1, 3-6, 6-3.
Petenis 36 tahun ini berpeluang mengulang prestasinya di Australia Terbuka pada musim ini.
Terlebih jelang bergulirnya Australian Open 2018, beberapa nama petenis top dunia tercatat masih terlilit dengan masalah cedera.
Rafael Nadal, Andy Murray, Novak Djokovic, Milos Raonic, Kei Nishikori, dan Stanislas Wawrinka tercatat pada daftar pesakitan tersebut.
Meskipun demikian, Roger Federer mengaku tak ingin terpengaruh dengan kondisi lawan-lawannya itu.
(Baca Juga : Petenis Ini Melihat Era 'Big Four' Akan Segera Berakhir)
"Mungkin kondisi itu (banyak pemain top cedera) dapat menguntungkan saya atau pemain lainnya," kata Roger Federer dikutip BolaSport.com dari ABC.
"Pada usia saat ini, saya harus benar-benar fokus pada penampilan, kondisi tubuh, dan masalah yang saya hadapi sendiri."
Federer menambahkan jika banyaknya pemain cedera tidak memberi perubahan signifikan pada saat tampil di Melbourne, Australia, nanti.
"Saya harus melewati 7 pertandingan yang mungkin berlangsung selama 5 sets (untuk jadi juara). Itu merupakan sesuatu yang sulit dilakukan," kata petenis peringkat 2 dunia itu.
Australian Open 2018 sendiri akan digelar pada 15-28 Januari 2018 di Melbourne Park, Australia.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Abc.net.au |
Komentar