Petinju kelas berat asal Inggris, Anthony Joshua, mengungkapkan jika dirinya kehilangan rasa hormat pada rekan senegaranya, Tyson Fury.
Sejak Anthony Joshua mengalahkan Wladimir Klitschko (Ukraina) di Stadium Wembley, 29 April 2017, Tyson Fury sering menyerangnya.
Tyson Fury juga berhasil mengalahkan Wladimir Klitschko di Esprit Arena, Jerman, 28 November 2015.
Itu adalah pertarungan terakhir Tyson Fury setelah dirinya dilarang bertinju pada Oktober 2016 karena skandal doping.
Selain kehilangan rasa hormat kepada kompatriotnya tersebut, Joshua juga mengaku kehilangan respect pada banyak petinju di kelas berat.
"Saya tidak menghormati Tyson Fury. Saya tidak memiliki rasa hormat untuk banyak petinju di kelas berat. Saya jujur. Saya biasa mengatakan hal-hal yang sangat baik," kata Anthony Joshua seperti dikutip BolaSport.com dari BoxingScene.
Pernyataan-pernyataan Tyson Fury yang menyerang dirinya dinilai bisa menurunkan kredibilitas dunia tinju kelas berat.
(Baca juga: Valentino Rossi Ditolak Honda Sebelum Rujuk bersama Yamaha pada 2013)
Saat ini, sabuk juara dunia kelas berat IBF, IBO, dan WBA berada di tangan Anthony Joshua setelah menang dengan Wladimir Klitschko.
"Jika saya berbicara dengan baik tentang Tyson Fury dan mengatakan 'apa yang dia capai sangat sulit dan saya menghormatinya' itu akan membangun kredibilitas sabuk juara kelas berat."
"Tapi ketika dia mengatakan 'Anthony Joshua adalah seorang gelandangan' dan 'lihat dia, dia berjuang melawan musuhnya', itu mendiskreditkan semua yang telah saya capai," tutur Joshua.
Tyson Fury sendiri memiliki hasrat untuk bertarung dengan Anthony Joshua sejak larangan bertandingnya dicabut pada Desember 2017.
Namun, Anthony Joshua sendiri akan meladeni petinju asal Selandia Baru, Joseph Parker, dalam perebutan sabuk juara dunia kelas berat WBO pada Maret nanti.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar