3000 atlet dan ofisial dari 43 negara akan mengikuti Asian Para GAMES 2018 yang akan digelar di Jakarta pada 8 Oktober 2018.
Bukan hanya soal kompetisi antar atlet difabel saja, Asian Para Games 2018 (APG 2018) juga mempromosikan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat, serta menjadikan aksi para atlet penyandang disabilitas sebagai sumber inspirasi dan motivasi.
“The Inspiring Spirit and Energy of Asia” merupakan tema APG 2018 yang dibuat berdasarkan empat nilai paralimpik yakni tekad kuat, keberanian, kesamaan dan inspirasi yang juga melambangkan tekad dan kepercayaan diri para atlet dalam menghadapi segala tantangan, baik fisik dan mental.
Tema APG 2018 juga didukung oleh maskot bernama Momo (Motivation and Mobility) seperti dikutip Bolasport.com dari INAPGOC.
(Baca Juga: Ini Harapan Jokowi untuk Indonesia di Asian Para Games 2018)
Momo terinspirasi dari hewan Elang Bondol dan merupakan maskot dari Jakarta sang tuan rumah.
Ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah APG 2018 diharapkan dapat meninggalkan warisan, baik fisik maupun non-fisik.
Dari sisi fisik, fasilitas olahraga yang memenuhi syarat aksesibilitas penyandang disabilitas diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi siapa pun dengan kondisi apa pun untuk berolahraga.
Dari sisi non-fisik, warisan yang ingin ditinggalkan dan dilestarikan adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan keberadaan olahraga khusus penyandang disabilitas, pemahaman tentang isu-isu disabilitas secara umum.
(Baca Juga: Kalender Lengkap Event Olahraga Sepanjang Tahun 2018)
Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang terpilih menyelenggarakan Asian Para Games.
Kesempatan ini menjadi salah satu implementasi dari Undang-undang No. 8 Tahun 2016 mengenai Penyandang Disabilitas.
Melalui momen ini Indonesia memiliki kesempatan untuk membuktikan diri demi mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera, mandiri, dan tanpa diskriminasi untuk hidup maju dan berkembang secara adil dan bermartabat.
Indonesia juga diharapkan menjadi salah satu negara di Asia yang ramah disabilitas.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | INAPGOC |
Komentar