Pemotongan anggaran pelatnas Asian Games 2018 membuat beberapa cabang olahraga kurang puas.
Setelah Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI), cabang olahraga dayung pun mengaku kurang setuju dengan aturan tersebut.
Dari usulan Rp105 miliar yang diajukan oleh cabor dayung untuk membiayai 120 atlet pelatnas, Kemenpora memenuhi Rp30 miliar.
"Ya, kami pun tidak puas dengan adanya pemotongan anggaran pelatnas Asian Games 2018," ungkap Sekjen Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI), Edi Suyono, seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.
Dana Rp30 miliar itu jelas masih belum memadai apalagi dayung itu mempelatnaskan tiga disiplin dengan jumlah 120 atlet dayung," lanjut Edi.
(Baca Juga: Kemenpora Diminta Prioritaskan Cabor Potensi Emas oleh GABSI)
Pemotongan anggaran dengan alasan hanya memfasilitasi atlet yang berpeluang emas, kata Edi, terlalu riskan.
"Kita memasukkan atlet pelapis kedua yang catatan waktunya tidak jauh berbeda dalam pelatnas untuk menjaga jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Dan, kita ingin mereka yang menjadi pelapis bisa menambah pengalaman bertanding internasional. Mumpung Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018," ujarnya.
Dia juga menceritakan paparan PB PODSI dalam upaya mencapai target 4 medali ems pada Asian Games 2018 kepada Mulyana selaku Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, beberapa waktu lalu.
(Baca Juga: Main Mobile Legends 24 Jam, Gamer asal Indonesia Jadi Trending Topic)
"Paparan yang kami sampaikan itu bukan hanya mengenai program saja tetapi dilengkapi dengan catatan waktu atlet Indonesia dan saingan yang bakal dihadapi di Asian Games 2018 nanti," katanya.
Sebanyak 120 atlet pelatnas Asian Games 2018 itu mencakup tiga disiplin yakni Kano, Rowing, Traditional Boat Race (TBR) dan Slalom.
Rencananya, Rowing akan melakukan try out di Amsterdam dan Swiss. Kemudian, TBR ke China, Kano ke Spanyol dan Hungaria sedangkan Slalom ke Jepang dan Thailand.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar