Permainan ketat berujung kekalahan harus dirasakan oleh Stapac Jakarta pada hari terakhir penyelenggaraan IBL seri ke-4, Sabtu (6/1/2018).
Bertemu dengan salah satu musuh bebuyutan, Satria Muda Pertamina, Stapac Jakarta harus menelenan kekalahan dengan skor 50-58.
"Gim yang ketat, sayang hasil akhirnya kami kalah," ucap asisten pelatih Stapac, AF Rinaldo, seperti dikutip BolaSport.com dari IBL Indonesia.
Pria yang akrab disapa Inal tersebut melihat jika hasil yang diraih Stapac Jakarta berhubungan dengan mental para pemainnya.
(Baca Juga: Gresik Petrokimia Datangkan Pemain Asing dari Turki dan Italia pada Proliga 2018)
Eksekusi Andakara Prastawa dkk terbilang berantakan selama pertandingan.
Dari data yang didapat BolaSport.com, Stapac Jakarta hanya mampu mencetak 20% field goal percentage sepanjang laga (menyarangkan 14 bola dari 70 kali percobaan).
Inal melihat Stapac perlu membenahi sektor mental eksekusi para pemainnya terutama saat menghadapi laga besar.
Ini bukan kali pertama Stapac kalah saat menjalani big match pada IBL 2017/2018.
Dari 3 kekalahan yang diderita Stapac Jakarta sejauh ini, semuanya didapat saat menghadapi tim besar (sekali saat melawan Satria Muda dan dua kali saat menghadapi Pelita Jaya).
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | iblindonesia.com |
Komentar