Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) berharap pemerintah lebih perhatian kepada cabang olahraga angkat besi.
Bahkan, PB PABSI mengatakan akan menerima berapapun dana bantuan yang diberikan untuk pelatnas Asian Games 2018 ini.
"Saya tidak mempermasalahkan berapa pun jumlah anggaran dana pelatnas Asian Games 2018 yang diberikan. Hanya saja, saya minta pemerintah memberikan perhatian terhadap angkat besi yang menjadi cabor prioritas di Asian Games 2018," tutur kata Ketua Umum PB PABBSI, Rosan P Roeslani seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com, Selasa, (09/01/2018).
"Saya pastikan pelatnas angkat besi Asian Games 2018 tetap berjalan. Dan, kita akan berusaha memanfaatkan maksimal dana yang diberikan pemerintah itu," lanjut Rosan.
Menghadapi Asian Games 2018, PB PABBSI mengajukan anggaran pelatnas sebesar Rp17,6 miliar untuk membiayai 11 atlet utama dan 5 atlet muda dan Tim Verifikasi Deputi IV memangkasnya menjadi Rp 8,9 miliar untuk biaya 11 atlet utama.
(Baca juga: Pemain Islandia Jatuh Cinta dengan Candi Prambanan)
"Ya, dibayar atau tidak oleh pemerintah, pelatnas akan tetap berjalan. Mau dijadikan cabang unggulan atau tidak terserah pemerintah saja," tutur Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Joko Pramono.
Meski menerima jumlah angaran dana pelatnas Asian Games yang telah ditetapkan Tim Verifikasi, Joko Pramono tetap meminta pemerintah mempertimbangkan niat PB PABBSI menambah 5 atlet muda dalam pelatnas Asian Games 2018.
Alasannya, masuknya 5 lifter pelapis itu dalam rangka menghadapi Olimpiade Tokyo 2020.
"Kita kan tidak mungkin terus mengandalkan Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni. Kan, kita butuh regenerasi di Olimpiade Tokyo 2020. Makanya, kita memasukkan mereka ke pelatnas agar dapat kesempatan tampil pada Asian Games 2018," jelasnya.
"Menciptakan atlet berprestasi dunia itu tidak gampang dan butuh waktu. Makanya, PB PABBSI terus melakukan pembinaan," tambah Rosan P Roeslani.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar