Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi mengunjungi pelatihan nasional (pelatnas) cabang olahraga angkat besi pada Jumat (12/01/2018).
Kunjungan Imam langsung menjadi kesempatan para atlet untuk mencurahkan isi hatinya terkait dunia olahraga di Indonesia khususnya angkat besi.
Selain itu, bagi para atlet dan pelatih, kehadiran Menpora menjadi energi tersendiri, sebagai salah satu wujud perhatian pemerintah.
"Terima kasih disela kesibukannya Pak Menpora hadir, kami para atlet dapat langsung menyampaikan hal-hal yang kami perlukan, jika bisa sebulan sekali mengunjungi, tentu kami sangat senang dan bangga," ujar Eko Yuli seperti dikutip Bolasport.com dari situs resmi Kemenpora.
(Baca Juga: Poster Pertandingan Joshua Vs Parker Keluar, Netizen Tuding Perut Parker Sudah Di-Photoshop)
Asia menjadi barometer angkat besi dunia, karena hampir seluruh para juara dunia termasuk di olympiade berasal dari negara-negara seperti Kazakhstan dan Chin
Melihat prestasi Eko Yuli di Olimpiade Rio De Jenero yang mempersembahkan perak serta ketidakikutsertaan China dan Kazakhstan membuat peluang emas untuk Indonesian kian besar.
Meski peluang besar, atlet kelahiran Kota Metro Lampung, 28 tahun ini tetap rendah hati dan tanpa mengurangi bahkan terus semangat dalam berlatih.
"TC kali ini dalam rangka memperbaiki angkatan terbaik, baru setelah itu nanti tentukan target, masih ada beberapa bulan kedepan dan tes even, doakan semoga tidak ada cedera," tutur Eko Yuli.
"Secara pribadi setiap atlet pasti menginginkan emas, tetapi proses masih berjalan, nanti pada saatnya Tim Manajer dan Pelatih akan menentukan target, prinsip persembahkan yang terbaik untuk Indonesia tercinta," kata Eko Yuli mengakhiri perbincangan.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Kemenpora.go.id |
Komentar