Dirinya tidak mempermasalahkan hal itu karena dia mendukung program pemerintah.
Untuk itu dia mewanti-wanti kepada seluruh pengurus PGSI untuk tidak main-main menggunakan dana Pelatnas yang berasal dari uang rakyat itu. Semua harus benar-benar dipertanggungjawabkan.
"Saya tidak ingin ada masalah hukum. Bukan itu juga, uang rakyat harus dipakai untuk keharuman nama bangsa dan negara di Asian Games," tutur pengacara top itu.
Dalam menangani Pelatnas itu, Trimedya menunjuk khusus teman dekatnya, Gusti Randa sebagai manajer tim dan juga dipercaya memegang jabatan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PGSI.
Gusti akan dibantu oleh orang-orang yang mengerti teknis gulat dan juga tim teknis. Dengan demikian persiapan akan terpantau dengan baik.
Belum ada perubahan signifikan yang dilakukan Trimedya soal komposisi Pelatnas. Dia masih mempercayakan pelatih dan atlet yang ditunjuk pengurus lama. Saat ini ada 14 atlet, delapan putra dan enam putri, yang digodok. Namun nanti akan terus dipantau dan bila ada yang perlu diganti tentu akan dilakukan.
"Pelatih juga dipantau sehingga nanti kita tidak menerima begitu saja program yang dilaksanakan. Inilah tugas tim teknis. Kita semua ingin semua berjalan dengan baik. Kita ini mulai dari titik nol untuk mengangkat prestasi gulat," paparnya.
Menyinggung tentang kepengurusan baru di bawah pimpinannya, Trimedya menyatakan, sesuai dengan hasil rapat dengan formatur, telah disusun pengurus yang 30 persen berlatar gulat dan 60-70 persen profesinal dari luar gulat. Para profesional itu banyak yang berasal dari kalangan pengusaha mitra Trimedya selama ini.
"Semua sudah konform siap membantu gulat. Jadi saya akan mengedepankan gotong royong dalam menjalan kepengurusan ini. Lebih banyak yang gotong royong jelas lebih bagus dan kuat," katanya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar