Kabar bahagia hadir untuk para penggemar olahraga tenis di China setelah salah satu kota di negara mereka, Shenzhen, terpilih sebagai tuan rumah turnamen WTA Finals mulai dari 2019 hingga 10 tahun ke depan.
Dilansir BolaSport.com dari BBC, Kamis (18/1/2018), Shenzhen mengalahkan empat kota lain yakni Manchester, Praha, St Petersburg, dan Singapura, yang merupakan penyelenggara WTA Finals dalam lima tahun terakhir.
Salah satu alasan yang menyebabkan dipilihnya Shenzhen sebagai tuan rumah WTA Finals ialah komitmen mereka untuk menggandakan jumlah total hadiah uang tunai.
Terhitung mulai tahun ini, WTA Finals akan menyediakan hadiah uang tunai sebesar 14 juta dolar AS atau setara Rp 186,84 miliar.
(Baca juga: Australian Open 2018 - Suhu Panas Tak Halangi Novak Djokovic untuk Maju ke Babak Ketiga)
Selain itu, Shenzhen juga akan membangun stadion tenis baru dengan kapasitas penonton mencapai 12.000 orang.
"Kesepakatan WTA Finals ini menjadi yang terbesar dan paling signifikan sepanjang sejarah kehadiran WTA sejak 45 tahun lalu," tutur Chief Executive WTA Steve Simon.
"Hal tersebut juga menjanjikan turnamen ini menuju ke level baru yang lebih spektakuler," kata Simon lagi.
Saat ini, China sudah menjadi tuan rumah terhadap tujuh turnamen tenis, termasuk Shenzhen Open yang merupakan turnamen pemanasan menuju Australian Open.
Adapun turnamen WTA Finals yang dimulai sejak 1972 sudah digelar di berbagai negara yakni Amerika Serikat (1972-2000), Jerman, Spanyol, Qatar, dan Turki.
Tahun ini, Singapura akan menggelar turnamen WTA Finals terakhir mereka seusai dengan kontrak lima tahun yang mereka raih pada 2014.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar