Seorang anak berusia tujuh tahun asal Blitar bernama Giri Maulana Putra memiliki prestasi yang luar biasa dalam olahraga panjat tebing.
Dia menyabet juara satu Patria Climbing Wall Kota Blitar dan mewakili Kota Blitar di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim untuk cabang olahraga panjat tebing kategori anak.
Giri, panggilan akrab Garendra Giri Maulana Putra Wardhana, baru satu tahun ini aktif latihan panjat tebing.
Anak kedua pasangan suami istri Dody Yudianto (40) dan Linda Kusuma (38), ini juara satu Patria Climbing Wall Kota Blitar 2017.
Saat mewakili Kota Blitar di Porprov Jatim 2017, Giri meraih medali perak kategori spyder kid lead putra dan meraih medali perunggu untuk kategori spyder kid C putra.
"Anak saya mulai ikut berlatih panjat tebing saat masuk kelas satu SD. Dia memang cepat berkembang di panjat tebing," kata ibu Giri, Linda Kusuma seperti dikutip Bolasport.com dari surya.
Awalnya, Linda mengikutkan anaknya di panjat tebing hanya untuk menghindarkan Giri dari bermain game di ponsel.
Sejak TK, Giri kecanduan main game di ponsel, bahkan Giri bisa berjam-jam bermain game di ponsel.
Linda disarankan kenalannya untuk mengikutkan anaknya olahraga.
Linda mencari olahraga yang cocok untuk anaknya.
Setelah melihat kecenderungan anaknya yang aktif, Linda memutuskan mengikutkan Giri berlatih panjat tebing.
"Dia seperti menemukan dunianya di olahraga panjat tebing. Dibandingkan kakaknya, dia cepat berkembang di panjat tebing. Kakaknya juga ikut berlatih panjat tebing," ujar warga Jl Pamenang, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, itu.
Sejak ikut berlatih panjat tebing, Giri sudah lupa dengan bermain game di ponsel.
Dia tidak lagi kencanduan main game di ponsel.
Sekarang, waktu luangnya digunakan untuk berlatih panjat tebing.
Dalam seminggu, Giri tiga kali berlatih panjat tebing.
Latihan rutin dilakukan tiap Jumat, Sabtu, dan Minggu di GOR Soekarno-Hatta, Kota Blitar.
Tiap Jumat, Giri hanya mengikuti latihan fisik. Lalu, pada Sabtu dan Minggu, Giri baru mengikuti latihan memanjat.
Latihan memanjat dilakukan pagi dan sore.
Linda dan suami sangat mendukung kegiatan anaknya.
Saat ada kesempatan, dia mengajak anaknya berlatih panjat tebing di alam bebas.
Sering kali, dia mengajak anaknya berlatih panjat tebing di pantai.
"Terakhir, saya ajak berlatih panjat tebing di Pantai Peh Pulo di Blitar Selatan," kata Linda.
Bagi Linda, prestasi anaknya di cabang olahraga panjat tebing adalah bonus.
Sebab, awal mula dia mengikutkan anaknya di panjat tebing hanya untuk menghindarkan dari bermain game di ponsel.
"Saya sudah lega anak saya sudah tidak kecanduan main game lagi. Kalau anak saya berprestasi di panjat tebing itu sebagai bonus," katanya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | surabaya.tribunnews.com |
Komentar