Francis Ngannou gagal menjadi juara kelas berat setelah mengalami kekalahan pada ajang UFC 220 yang digelar Sabtu (20/1/2018) malam waktu Amerika Serikat atau Minggu siang WIB.
Sebelum UFC 220 digelar, Francis Ngannou banyak diunggulkan dapat mengalahkan pemegang sabuk UFC Heavyweight Championship, Stipe Miocic.
Apalagi Ngannou sebelumnya sukses menganvaskan Alistair Overeem lewat pukulan uppercut keras pada ajang UFC 218, (2/12/2017).
Pukulan-pukulan keras dari Francis Ngannou dipercaya dapat merepotkan Stipe Miocic saat keduanya bertemu pada UFC 220.
Pada ajang UFC 220, Ngannou sempat mengeluarkan jurus andalannya tersebut pada ronde pertama dan membuat mata sebelah kiri Miocic membengkak.
(Baca Juga : Hasil UFC 220 - Stipe Miocic dan Daniel Cormier Sukses Pertahankan Gelar Juara Berkat Pengalaman)
Namun, Stipe Miocic sudah menyiapkan strategi khusus dengan menjaga kerapatan jarak dan banyak melakukan usaha takedown.
Langkah tersebut rupanya berhasil meredam agresivitas dan juga menguras stamina Francis Ngannou.
Dari data yang didapat BolaSport.com, Ngannou hanya mampu mendaratkan 33 pukulan dari 126 percobaan yang dilakukan sepanjang laga.
Sebaliknya, strategi tersebut memberi kontrol pertandingan pada Miocic yang sukses menyarangkan 200 pukulan dari 244 percobaan.
Stipe Miocic pun keluar sebagai juara dan mempertahankan sabuk juara UFC kelas berat.
HISTORY IN BOSTON!@StipeMiocicUFC becomes the first HW to successfully defend the belt three consecutive times. #UFC220 pic.twitter.com/PwFUg7meTD
— UFC (@ufc) January 21, 2018
Usai laga, Francis Ngannou pun mengakui bahwa dirinya membuat kesalahan pada saat menghadapi Stipe Miocic pada laga puncak UFC 220.
"Saya pikir, saya sedikit menganggap remeh Stipe Miocic," kata Francis Ngannou dikutip BolaSport.com dari UFC.
"Dia memiliki strategi tanding yang cerdas dan mengeksekusinya dengan baik."
Hasil ini merupakan kekalahan pertama Francis Ngannou pada ajang UFC dan kali kedua pada semua ajang MMA.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | UFC.com |
Komentar