Pemerintah telah merenovasi Istora Senayan dengan menjadikannya terlihat lebih modern. Kendati begitu, beberapa bagian masih dipertahankan keasliannya.
Salah satu yang dipertahankan keasliannya adalah kursi penonton lama di dua sisi arena Istora.
Kursi panjang yang terbuat dari kayu itu sengaja dipertahankan karena sudah ada sejak tahun 1962 dan dianggap sebagai peninggalan bersejarah.
Keberadaan kursi lawas tersebut tentunya cukup menarik perhatian karena terletak di antara mayoritas kursi baru yang berjenis single seat.
(Baca Juga: Kekalahan Persib Atas PSMS di Piala Presiden 2018 Dijelaskan Lewat Statistik Ini)
PT Adhi Karya selaku kontraktor yang merenovasi Istora tetap menjaga keaslian beberapa bagian gedung karena tempat tersebut meyandang status cagar budaya.
Sebelum direnovasi, Istora sebetulnya dapat menampung sekitar 10.000 penonton.
Kursi panjang kayu yang dulu terpasang kemudian diganti dengan kursi single seat sehingga kapasitasnya berubah menjadi 7.120 penonton.
Tak hanya kursi penonton yang berubah, tetapi juga pencahayaan lapangan.
Dulu Istora hanya menggunakan lampu gantung. Kini, dengan teknologi baru, lampu bisa bergerak naik-turun pada ketinggian 9-12 meter dan dapat diatur sesuai kebutuhan.
Selain itu, Istora kini dilengkapi pendingin ruangan tipe AHU yang telah disesuaikan dengan corong udara di sisi-sisi atap.
(Baca Juga: VIDEO - Cetak Gol Kedua Hingga Berdarah-darah, Cristiano Ronaldo Masih Sempat Selfie)
Dengan demikian, pendingin ruangan tidak akan memengaruhi arah kok saat di udara.
Mulai Selasa (23/1/2018), Istora sudah bisa dikunjungi oleh masyarakat yang ingin menyaksikan langsung turnamen Indonesia Masters 2018.
Turnamen yang masuk dalam bagian test event (uji coba) Asian Games 2018 itu akan berlangsung hingga Minggu (28/1/2018).
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | - |
Komentar