Kerja keras yang ditampilkan mantan petenis tunggal putri nomor satu dunia asal Jerman, Angelique Kerber, sukses menghentikan rentetan kejutan Hsieh Su-Wei (Taiwan) pada turnamen Australian Open 2018.
Kerber yang sempat tertinggal satu set lebih dulu, berhasil membalikkan keadaan pada dua set berikutnya untuk memenangi laga babak keempat dengan skor 4-6, 7-5, 6-2 di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Melbourne, Australia, Senin (22/1/2018).
"Saya memberi kredit kepada dia (Hsieh) yang telah memainkan pertandingan luar biasa," ucap Kerber yang dilansir BolaSport.com dari BBC.
"Saya berlarian ke sana kemari dan dia selalu punya jawabannya. Kita akan melihat lebih banyak lagi dari dia pada 2018 ini," kata Kerber lagi.
(Baca juga: Kiprah Para Pebalap Rusia pada Formula 1)
Kerber membuka set kesatu kontra Hsieh dengan baik.
Petenis unggulan ke-21 itu mampu mematahkan kesempatan servis Hsieh pada gim pertama.
Setelah itu, Kerber yang memenangi service point-nya pada gim kedua tercatat unggul 2-0.
Akan tetapi, keunggulan Kerber ini tidak berarti apa-apa.
Hsieh yang segera kembali menemukan irama permainannya sendiri tampil dominan atas Kerber.
Tercatat, Hsieh melepas 20 pukulan winner melalui backhand dan forehand pada set pertama.
Hsieh pun tampil sebagai pemenang set kesatu.
(Baca juga: Valentino Rossi Terobsesi Gelar Juara Dunia Kesepuluhnya)
Duel antara Kerber dan Hsieh lalu berjalan sengit pada set kedua.
Mereka sempat imbang 5-5.
Namun, Kerber yang lebih kenyang pengalaman daripada Hsieh mampu merebut set ini setelah memenangi dua gim berikutnya.
Memasuki set ketiga, situasi berbalik 180 derajat bagi kedua pemain.
Kerber yang baru saja memenangi set kedua untuk memaksa terjadinya rubber set tambah pede, sedangkan Hsieh seperti kehabisan akal menghadapi lawannya.
Dalam tempo 32 menit, Kerber pun menyudahi perlawanan Hsieh dengan skor telak.
Melalui kemenangan pada babak keempat itu, Kerber pun melaju ke babak perempat final.
Pada putaran delapan besar nanti, juara Australian Open 2016 ini akan menghadapi Madison Keys (Amerika Serikat).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar