Mereka juga bisa mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional dan Pahlawan Pekerja. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pekerjaan saat pensiun sebagai atlet.
Mantan atlet Korea Utara, Lee Ji Young, mengatakan bahwa anak-anak dengan bakat olahraga biasanya dibawa ke Pyongyang sejak berusia empat tahun untuk menjalani latihan keras selama beberapa tahun.
Tak hanya itu, para atlet tersebut juga tak diizinkan menikah hingga usia pertengahan 20-an.
Namun, sebagai kompensasi, mereka mendapatkan makanan yang lebih baik dan gaji tiga kali lebih besar dari pendapatan umum rakyat Korea Utara.
(Baca Juga: Indonesia Masters 2018 - Kevin Sanjaya Jadi Satu-satunya Pemain yang Berhasil Pertahankan Gelar di Istora)
"Para atlet Korea Utara mendapatkan rumah, makanan, seragam, peralatan olahraga, dan hal-hal lainnya," kata Lee.
Meski demikian, mendapatkan medali pada Olimpiade musim dingin bukanlah perkara mudah karena sejak pertama kali ikut pada 1964, Korea Utara baru mendapatkan satu medali perak dan satu perunggu di cabang ski.
Sementara di Olimpiade musim panas, sejauh ini prestasi Korea Utara jauh lebih baik dengan total mendapatkan 56 medali, termasuk 16 medali emas.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | BolaSport.com, kompas.com |
Komentar