Sektor tunggal putri Indonesia menjadi sorotan setelah menjadi satu-satunya nomor yang gagal mengirimkan wakil pada final Indonesia Masters 2018.
Menjadi tuan rumah ternyata tak membuat sektor tunggal putri dapat bangun dari tidur panjangnya.
Pada gelaran Indonesia Masters 2018, tunggal putri habis sejak babak kedua dan menjadi satu-satunya sektor Indonesia yang gagal mengirimkan wakil di partai final.
Fitriani menjadi tunggal putri terakhir Indonesia takluk di tangan wakil Thailand, Ratchanok Intanon, pada babak kedua.
Hal tersebut mendapat perhatian dari Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti.
(Baca Juga: Max Verstappen Tidak Senang Dibilang Mirip dengan Pebalap Legendaris F1)
Selepas Indonesia Masters 2018 berakhir, Susy tak menampik jika tunggal putri menjadi sektor yang paling tertatih ketimbang empat sektor lainnya.
"Tunggal putri memang tertinggal, ini jadi satu PR buat kami. Bibit tunggal putri memang kurang dan sempat hilang satu generasi," ujar Susy seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
Tunggal putri Indonesia menjadi satu-satunya sektor tanpa sosok pemain senior yang dapat menjadi panutan di dalamnya.
Ganda putra masih memiliki sosok seperti Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan kemudian ganda putri ada Greysia Polii.
Ganda campuran memiliki pasangan andalan yaitu Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.
Lalu tunggal putra sempat memiliki Tommy Sugiarto sebelum memutuskan hengkang dari pelatnas.
(Baca Juga: Seri 1 Indonesia Enduro - Podium Sukawana Dikuasai Dua Jagoan Bhayangkara Racing Team)
"Ada yang punya potensi tapi tidak ada kemauan, ada yang punya kemauan tapi tidak berpotensi. Jadi sebenernya bakat dan kemauan itu harus beriringan," kata Susy menambahkan.
Kini sektor tunggal termasuk tunggal putri sedang pemusatan menuju Badminton Asia Team Championships pada 6-11 Februari 2018 di Alor Setar, Malaysia.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar