Pada partai final tunggal putra Australian Open 2018 yang digelar Minggu (28/1/2018), direktur turnamen memutuskan untuk menggelar pertandingan dalam atap tertutup.
Kebijakan ini dinilai banyak orang menjadi keuntungan bagi petenis putra asal Swiss, Roger Federer.
Saat itu Federer sukses menundukkan Marin Cilic (Kroasia) pada final Australian Open 2018 yang digelar di Rod Laver Arena, Melbourne, Australia.
Saat ditanya setelah final, apakah petenis berusia 36 tahun itu mendapatkan keuntungan secara tidak langsung, Federer tidak sepenuhnya yakin.
"Saya tidak yakin apakah itu baik untuk saya atau tidak, bermain di bawah atap atau tidak," kata Federer dikutip BolaSport.com dari Express.
(Baca Juga : Atlet Berprestasi di Indonesia Diangkat Jadi PNS, kalau di Korea Utara Justru Dapat Hal Ini )
"Tentu saja, saya mendukung diri saya dalam setiap kondisi entah di luar atau di dalam ruangan. Di sinilah kesuksesan pertama saya datang," lanjut Federer.
Tentang bermain di luar atau di dalam ruangan, Roger Federer sendiri tidak memiliki masalah di antara keduanya.
"Saya berpikir kembali bahwa saya biasanya bermain di dalam ruangan. Itu bagus untuk saya. Tetapi, saya tidak keberatan dengan panasnya cuaca," kata Federer.
"Saya pikir untuk orang yang lebih besar seperti Marin, mungkin akan memperlambatnya sepanjang pertandingan."
Pada pertandingan final tersebut, Federer akhirnya keluar sebagai juara usai mengalahkan Cilic dalam lima set dengan skor 6-2, 6-7, 6-3, 3-6, 6-1.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar