Petinju kelas berat asal Inggris Raya, Tyson Fury, kehilangan gelar juara yang didapatnya dari dari majalah "The Ring", setelah absen dari arena tinju selama dua tahun lebih.
Sebagai informasi, gelar juara yang diberikan majalah tersebut merupakan salah satu gelar bergengsi di samping gelar juara yang dikeluarkan organisasi tinju seperti WBO, WBA, IBO, atau IBF.
Majalah tersebut mengatakan bahwa gelar juara yang mereka berikan merupakan representasi terdekat dari titel lineal champion di dunia tinju.
Akan tetapi, kehilangan satu-satunya gelar yang dimilikinya tidak membuat Fury dikuasai oleh amarah.
Dirinya justru bersyukur karena telah diberi banyak kesempatan untuk mempertahankan gelar tersebut.
(Baca Juga: Gara-Gara Pelecehan Seksual oleh Dokter, Seluruh Anggota Dewan Senam Amerika Mundur)
"Saya hanya ingin berterima kasih kepada @ringmagazine karena telah begitu sabar dengan saya selama beberapa tahun terakhir," tulis Fury melalui akun twitternya.
"Ini akan menjadi kali pertama sejak 1922 bagi majalah The Ring untuk berpisah dari garis penerus (juara) kelas berat. Tyson Fury selalu didahulukan," sambungnya.
Just like to thank the @ringmagazine for being so patient with me over the last few years. this will be the first time since 1922 that the ring magazine will split from the heavyweight lineage. Tyson fury always setting precedences. https://t.co/fJR0MKDsTN
— TYSON2FASTFURY (@Tyson_Fury) February 1, 2018
Sebelumnya, Fury diskors dari tinju profesional pada 2016 karena masalah penyalahgunaan obat (doping).
Dia juga sempat mendapat perawatan karena mengalami masalah pada mentalnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar