Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Anthony Sinisuka Ginting, merasa tidak nyaman dengan shuttlecock (kok) yang digunakan pada Kejuaraan Beregu Asia 2018.
Seperti dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Anthony mengatakan kalau kok yang digunakan pada kejuaraan tersebut lambat.
Hal itu membuatnya tidak bisa bertanding dengan maksimal karena sulit beradaptasi dengan koknya.
"Dari kemarin memang mainnya kurang enak, karena saya kurang bisa adaptasi dengan shuttlecock yang lambat," kata Anthony selepas pertandingan melawan Kazumasa Sakai (Jepang).
"Kalau di Indonesia Masters, shuttlecock naik, 80 persen bisa saya matikan," imbuhnya.
(Baca Juga: Laga Bulu Tangkis untuk Kali Pertama Dimainkan di Luar Angkasa)
Karakter kok yang lambat membuat Anthony kesulitan untuk menerapkan permainan cepat yang menjadi andalannya.
Anthony pun terpaksa mengganti pola permainannya.
“Kalau shuttlecock kencang kan tidak mungkin reli, kalau shuttlecock lambat tidak mungkin bisa langsung menyerang, jadi harus lebih sabar dulu mengolah bola,” ujar Anthony menjelaskan
Alhasil, Anthony yang menjadi penampil ketiga itu baru bisa mengalahkan Kazumasa Sakai setelah menjalani pertandingan selama 1 jam 5 menit dengan skor akhir 21-23, 21-14, 21-17.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar